Optimasi Penggunaan Lahan Pertanian di Kawasan Penyangga Jembatan Suramadu sisi Madura
View/ Open
Date
2012Author
Wasit, Uftori
Hadi, Setia
Widiatmaka
Panuju, Dyah Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan merupakan proses perubahan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, yang tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam. Perubahan-perubahan yang terjadi tentunya akan memberikan pengaruh terhadap kondisi sumberdaya alam. Tantangan yang dihadapi dalam upaya pengelolaan sumberdaya alam adalah menciptakan dan mempertahankan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan keberlanjutan. Keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya alam diartikan sebagai proses untuk menciptakan keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam, sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.
Pengembangan wilayah di kawasan penyangga Jembatan Suramadu ini dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya lahan untuk penggunaan pertanian. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap upaya pengembangan pertanian adalah ketersediaan sumberdaya air, karena air merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman. Dalam upaya pengelolaan sumberdaya lahan yang dapat menjamin manfaat ekonomi dan menjamin kelestarian sumberdaya lahan dan lingkungan di kawasan Jembatan Suramadu, maka dibutuhkan suatu model Optimasi Penggunaan Lahan Pertanian di pengelolaan kawasan yang dilakukan secara terintegrasi. Aplikasi Optimasi Penggunaan Lahan Pertanian di dengan sasaran dan tujuan ganda ini dapat dilakukan dengan optimalisasi dengan menggunakan model tujuan ganda (Linear goal programming).
Wilayah penelitian memiliki luas 30.728,67 ha, mencakup 7 Kecamatan (Kecamatan Labang, Kecamatan Kwanyar, Kecamatan Tragah, Kecamatan Kamal, Kecamatan Socah, Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Burneh). Perumusan model optimasi penggunaan lahan disusun untuk mencapai 4 sasaran, (1) kebutuhan air tanaman ditekan seminimal mungkin sedemikian rupa sehingga sama dengan atau lebih kecil dari air tersedia, (2) produksi padi mencukupi kebutuhan pangan akan beras, (3) pendapatan usahatani yang diperoleh dapat kehidupan yang layak, dan (4) landrent sama dengan atau lebih besar dari target. Unit penelitian adalah satuan lahan homogen. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode location quetien, metode matching, dan analisis usahatani. Penyelesaian analisis kesesuaian lahan menggunakan software ArcGIS 9.3, kebutuhan air tanaman menggunakan Cropwat for Windows 8.0, sedangkan untuk penyelesaian model optimasi menggunakan software General Algeraic Modelling System (GAMS) dan ArcGIS 9.3.
Penggunaan lahan pada pola tanam aktual memberikan kebutuhan air tanaman sebesar 136,40 juta m3, pendapatan usahatani Rp. 9.557.870, landrent Rp. 956, dan produksi padi sebesar 74.679 ton. Pola penggunaan lahan optimal dari delapan skenario menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan...dst
Collections
- MT - Agriculture [3514]