Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengembangan Usahatani Jati Unggul Nusantara (JUN) Pola Bagi Hasil di Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2012Author
Padang, Dina Arung
Hardjanto
Sundawati, Leti
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan bahan baku industri kayu jati di Indonesia terus meningkat seiring dengan kerusakan hutan alam produksi dan tidak intensifnya pengelolaan hutan tanaman. Hal ini menyebabkan ketimpangan yang cukup besar antara permintaan kayu jati dengan kemampuan pemenuhannya. Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan bioteknologi untuk memperpendek umur panen jati. Dari hasil pengembangan bioteknologi diperoleh bibit jati unggul yang salah satunya adalah Jati Unggul Nusantara (JUN). JUN merupakan hasil kloning dari Jati Plus Perhutani (JPP) yang memiliki keunggulan pada sistem perakarannya, dimana JUN berakar tunggang majemuk dan masa panen yang relatif singkat yaitu 5-20 tahun. JUN dengan segala keunggulan dan tingginya permintaan kayu jati menyebabkan banyak pengusaha yang tertarik membudidayakan JUN.
Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) merupakan salah satu lembaga yang memanfaatkan peluang untuk mengembangkan JUN. KPWN mengembangkan JUN secara intensif dengan nama Usaha Bagi Hasil-KPWN (UBH-KPWN). Pengembangan usahatani JUN di Indonesia oleh UBH-KPWN mulai dilaksanakan sejak tahun 2007. Di Kabupaten Bogor usahatani JUN sudah memasuki tahun ke empat dan hingga akhir tahun 2010 jumlah tanaman JUN yang telah ditanam mencapai 141.288 pohon dengan melibatkan sekitar 604 orang petani. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengukur tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengembangan usahatani JUN pola bagi hasil di Kabupaten Bogor, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan partispasi masyarakat terhadap pengembangan usahatani JUN pola bagi hasil di Kabupaten Bogor, dan (3) menganalisis hubungan antara tingkat persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengembangan usahatani JUN pola bagi hasil di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan teknik wawancara terstruktur terhadap 110 orang responden di sembilan desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cibungbulang (Desa Ciaruten Ilir, Desa Leuweng Kolot, dan Desa Cijujung) dan Kecamatan Ciampea (Desa Ciampea, Desa Cibadak, Desa Bojong Rangkas, Desa Tegal Waru, Desa Cinangka, dan Desa Cicadas).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat persepsi petani terhadap pengembangan usahatani JUN pola bagi hasil berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 97.27%. Hal ini menggambarkan bahwa usahatani JUN pola bagi hasil yang dikembangkan di daerah penelitian mendapat dukungan dari...dst
Collections
- MT - Forestry [1381]