| dc.description.abstract | Proses penambangan batubara menyebabkan percampuran top soil dengan
tanah hasil galian (dumping) dan sisa bahan-bahan tambang lainnya (tailing),
sehingga kondisi tanah menjadi heterogen. Restorasi biasanya difokuskan pada
revegetasi tumbuhan, penambahan mulsa, pengapuran dan upaya lain yang lebih
mudah dikelola. Upaya revegetasi pasca tambang diperlukan untuk mempercepat
pemulihan fungsi ekosistem. Cacing tanah telah banyak dipelajari untuk perbaikan
struktur tanah. Di daerah tropis pemanfaatan cacing tanah untuk perbaikan lahan
pasca tambang masih belum banyak dilaporkan. Dalam penelitian ini di pelajari
keanekaragaman cacing tanah di beberapa tipe lahan pasca tambang di PT. Bukit
Asam.
Cacing tanah dikoleksi pada lahan revegetasi umur 6, 12, 20, 23 tahun,
lahan non-revegetasi, dan lahan alami di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Sumatera
Selatan. Koleksi cacing tanah dilakukan dengan metode hand sorting, dengan
menggali tanah sampai kedalaman 20 cm dalam plot berukuran (1x1) m2.
Spesimen cacing yang dikoleksi, dimasukkan ke dalam botol sampel dalam
alkohol 70% dan dilabel. Identifikasi spesimen berdasarkan Sim & Easton (1972)
dan Blakemore (2002). Faktor lingkungan yang diukur meliputi pH, kelembaban,
dan suhu tanah. Dilakukan juga pengukuran bobot kering serasah, analisis tanah,
dan dicatat jenis vegetasi pohon dan non-pohon. Serasah dikoleksi dalam plot
berukuran 1x1 m2. Kemudian serasah dikeringkan pada suhu (60-70) oC,
dibiarkan selama 1-2 kali 24 jam, diukur bobot keringnya. Sampel tanah dikoleksi
dengan ring sampel pada plot yang ditemukan cacing tanah. Analisis tanah
meliputi tekstur tanah, C-organik, N-total, kepadatan, porositas, dan pirit. Pohon
dihitung dalam plot 100x100 m2 dan vegetasi non-pohon dicatat pada plot berukuran
(2x2) m2. Data cacing tanah dianalisis dengan menghitung indeks
keanekaragaman, kelimpahan, kemerataan, kepadatan spesies, kepadatan relatif
spesies, frekuensi relatif spesies, dan similaritas spesies. Hubungan kelimpahan
individu dengan faktor lingkungan dianalisis menggunakan korelasi Pearson dan
analisis komponen utama. Indeks keanekaragaman dihitung menggunakan
program PRIMER 5 dan analisis komponen utama dengan program R.2.12...dst | id |