Show simple item record

dc.contributor.advisorQayim, Ibnul
dc.contributor.advisorTjitrosoedirdjo, Soekisman
dc.contributor.authorMaster, Jani
dc.date.accessioned2023-05-29T07:11:57Z
dc.date.available2023-05-29T07:11:57Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118135
dc.description.abstractTaman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) merupakan kawasan lindung terbesar ketiga di pulau Sumatera dengan luas 356 800 ha. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi, namun keanekaragaman hayati yang tinggi ini mengalami banyak tekanan, salah satunya yaitu invasi dari tumbuhan Merremia peltata atau dalam bahasa lokal disebut mantangan. M. peltata merupakan jenis liana berkayu dari suku Convolvulaceae, ciri yang menonjol dari tumbuhan ini adalah daun yang besar dan lebar berbentuk bulat jantung sampai bulat (orbicular) tersambung dengan tangkai pada tengah daun. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Balai Besar TNBBS pada tahun 2008, M peltata telah menginvasi TNBBS seluas 7 008 ha. Luasnya invasi yang terjadi akan membawa dampak buruk bagi keanekaragaman hayati di TNBBS, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak negatif yang ditimbulkan dari invasi M peltata terhadap keanekaragaman tumbuhan dan mengevaluasi faktor abiotik yang mempengaruhi invasi M peltata di TNBBS. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 - Januari 2012. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2011 di TNBBS. Studi herbarium dilakukan di Herbarium Bogoriense Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong dan Herbarium Southeast Asian Regional Centre for Trcpical Biology (SEAMEO Biotrop), Bogor. Lokasi penelitian dibagi menjadi tiga lokasi secara pw posive. Lokasi pertama (kemudian disebut sebagai hutan terinvasi) mewakili hutan dengan invasi M peltata tertinggi berdasarkan prediksi citra Landsat dan Alos tahun 2002 dan 2008. Lokasi kedua (kemudian disebut sebagai hutan sekunder) mewakili hutan yang pernah mengalami gangguan, lokasi ini pernah terbakar pada tahun 1997. Lokasi ketiga (kemudian disebut sebagai hutan primer) merupakan hutan dengan kondisi yang cukup baik. ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleInvasi Merrenia peltana (L) Merrill dan Dampaknya terhadap Keanekaragaman Tumbuhan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkeanekaragaman hayatiid
dc.subject.keywordmerremia peltataid
dc.subject.keywordspesies invas.fid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record