Sikap dan Praktik Pemilik Kennel Terkait Kesejahteraan Hewan di Provinsi DKI Jakarta
View/ Open
Date
2012Author
Imran, Teuku Ali
Lukman, Denny Widaya
Sunartatie, Titiek
Metadata
Show full item recordAbstract
Manusia dan anjing sudah sejak lama hidup bersama. Keduanya memiliki hubungan cukup menarik selama ribuan tahun. Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa anjing dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara eksternal maupun internal. Anjing telah berkontribusi sebagai terapi untuk berbagai kelompok dalam masyarakat termasuk anak-anak, orang tua, penyandang cacat dan narapidana. Ikatan hewan dan manusia secara berdampingan dikaitkan dengan banyak aspek menguntungkan, terlepas dari kebutuhan yang berbeda dari setiap individu.
Namun bagaimana jika anjing berada di lingkungan terbatas, seperti contoh di kennel. Kennel merupakan tempat pemeliharaan, perkembangbiakan dan pemuliaan ras anjing. Biasanya kennel memberikan kebutuhan biologis hewan peliharaan tetapi mengabaikan kebutuhan emosional mereka. Perspektif ini muncul dari anggapan bahwa emosi tidak terukur pada hewan dan kesehatan emosional tidak relevan dengan penderitaan pada hewan. Pemikiran ini membuat penekanan pada kecukupan biologis sebagai alasan tunggal dalam hal penderitaan pada hewan. Ada anggapan bahwa, hewan tidak bisa menderita karena tekanan emosional, akibatnya kebutuhan emosional sering diabaikan. Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengungkapkan tingkat pengetahuan, sikap dan praktik pemilik kennel terkait kesejahteraan hewan di kennel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kondisi kesejahteraan hewan pada kennel di wilayah DKI Jakarta, (2) tingkat pengetahuan, sikap dan praktik pemilik kennel terkait kesejahteraan hewan dan (3) hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktik pemilik kennel terkait kesejahteraan hewan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1) kondisi kennel di DKI Jakarta sudah sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan, (2) tingkat pengetahuan, sikap dan praktik pemilik kennel terkait kesejahteraan hewan sudah baik dan (3) terdapat korelasi antara pengetahuan, sikap dan praktik pemilik kennel terkait kesejahteraan hewan.
Metode wawancara dilakukan terhadap pemilik kennel sebagai responden menggunakan kuesioner dan observasi menggunakan checklist berkaitan dengan kesejahteraan hewan. Kuesioner berisi beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan praktik kesejahteraan hewan. Isi checklist memuat pertanyaan mengenai kondisi kesejahteraan hewan di lapangan. Responden diambil pada kennel yang terdapat di wilayah : Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat berdasarkan data sekunder dari Perkumpulan Kinologi Indonesia (PERKIN) Jaya tahun 2011. Besaran sampel yang diambil sebanyak 87 responden dari 831 pemilik kennel. Besaran sampel dihitung menggunakan Win Episcope 2.0 dengan asumsi proporsi pemilik kennel yang menerapkan prinsip kesejahteraan hewan adalah 50%, tingkat kesalahan 10% dan tingkat kepercayaan 95%. Sampel diambil menggunakan metode pengambilan contoh acak sederhana...dst
Collections
- MT - Veterinary Science [903]