Analisis ruang terbuka hijau (RTH) di kota Banda Aceh
Abstract
Kedudukan Kota Banda Aceh sebagai Pusat Ibukota Provinsi Aceh dengan luas wilayah 5.996 ha menjadikannya sebagai pusat aktivitas ekonomi, politik dan sosial. Tentu saja hal itu mengakibatkan pembangunan perkotaan yang sangat cepat, yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana kota. Peningkatan pembangunan fisik kota berupa pembangunan kawasan pemukiman, fasilitas transportasi, perdagangan, industri mengakibatkan bertambahnya ruang terbangun juga mengakibatkan konversi atau alih fungsi dari lahan vegetasi menjadi lahan terbangun yang akan mempengaruhi kenyamanan kota. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecukupan RTH di kota Banda Aceh berdasarkan teknik NDVI, mengkaji hubungan NDVI dengan iklim mikro berupa suhu udara, suhu permukaan dan kelembaban, mengekstrak suhu permukaan menggunakan data citra Landsat 8 dan mengkaji tingkat kenyamanan kota berdasarkan Temperature humidity indeks (THI).
Tahapan penelitian meliputi: (1) Analisis NDVI dapat diturunkan dari band dengan gelombang Red dan Near-infrared atau NIR yaitu pada band 4 (0.64-0.67μm) band 5 (0.85-0.88μm). Mengklasifikasikan nilai NDVI berdasarkan 5 kelas vegetasi yang sudah ditetapkan USGS dan melakukan recalls ulang menggunakan tiga kelas vegetasi untuk melihat kecukupan RTH menggunakan teknik NDVI. Melakukan analisis hubungan NDVI terhadap suhu udara, suhu permukaan, kelembaban udara dengan menggunakan analisis regresi linier (2) melakukan ekstraksi suhu permukaan berdasarkan data citra Landsat 8 dengan menggunakan band 10 (10.60-11.19μm) serta membuat perencanaan pengembangan RTH berdasarkan sebaran suhu permukaan (3) mengkaji tingkat kenyamanan kota dengan melakukan pengukuran data iklim berupa suhu udara, kelembaban pada enam lokasi yang berbeda. Pengukuran dilakukan dalam 3 waktu yang berbeda yaitu pagi hari pada pukul 07.00-07.30 WIB, pukul 13.30-14.00 WIB siang hari dan pukul 17.00-17-30 WIB sore hari.
Penentuan kecukupan RTH menggunakan teknik NDVI didapatkan bahwa proporsi luasan RTH Banda Aceh yang harus dijadikan kawasan RTH minimal seluas 1.799 ha (30%) dari luas kota, sedangkan RTH yang tersedia 533 ha (6%) dari luas wilayah, mengalami kekurangan sebesar 1.454 ha (24%) dan belum memenuhi standar kecukupan yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 26 tahun 2007, Nilai indeks vegetasi yang diperoleh dari persamaan NDVI berhubungan erat dengan kondisi iklim, suhu udara dan suhu permukaan berkorelasi negatif dengan NDVI sedangkan kelembaban berkorelasi positif dengan NDVI. Peta sebaran suhu dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan lingkungan terutama dalam hal perbaikan (ameliorasi) iklim perkotaan melalui pengembangan RTH pada area yang memiliki suhu yang tinggi. Indeks kenyamanan di kota Banda Aceh berkisar antara 21 sampai 28 sebagian besar termasuk kedalam kategori kurang nyaman hingga tidak nyaman.
Collections
- MT - Forestry [1376]