dc.description.abstract | Kelapa sawit adalah komoditi penghasil minyak nabati yang banyak dikembangkan di berbagai negara tropis termasuk salah satunya di Indonesia. Pengelolaan air pada perkebunan kelapa sawit sangat penting dalam mempengaruhi produksi. Intersepsi air hujan oleh tajuk kelapa sawit dianggap faktor penting dalam neraca air lahan karena intersepsi mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke lahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 pada kebun kelapa sawit petani Fauzani yang terletak di Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan utama yaitu pengukuran curah hujan, curahan tajuk, pengukuran aliran batang dan pengukuran indeks luas daun (LAI). Dari hasil penelitian terlihat bahwa curahan tajuk, aliran batang dan intersepsi mempunyai korelasi yan tinggi dengan curah hujan di atas tajuk. Intersepsi meningkat dengan peningkatan LAI yaitu semakin besar LAI maka jumlah air hujan yang tertahan pada tajuk kelapa sawit akan semakin banyak. Periode pengukuran yang relatif lama (harian) akan memberikan hasil yang lebih akurat dibanding pengukuran dengan interval yang lebih singkat (10 menit). Intersepsi tanaman kelapa sawit pada umur 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun berturut-turut : 5%, 32%, 34% dan 41% dari curah hujan di atas tajuk. | id |