Keragaman 28 Genotipe Cabai (Capsicum annuum L.) dari Berbagai Grup dan Ketahanannya terhadap Penyakit Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum S
Abstract
Tantangan utama dalam meningkatkan produktivitas cabai Indonesia adalah
gangguan penyakit antraknosa. Antraknosa pada cabai disebabkan oleh patogen
dalam genus Colletotrichum. Studi tentang keragaman dan seleksi ketahanan
tanaman cabai terhadap penyakit antraknosa perlu dilakukan guna memperoleh
informasi genetik dalam merakit varietas cabai yang berdaya hasil tinggi dan
tahan penyakit antraknosa. Pada penelitian ini dilakukan dua kegiatan yaitu
karakterisasi daya hasil dan evaluasi ketahanan terhadap antraknosa. Penelitian
dilakukan pada bulan Maret 2011 – September 2011 di lapangan dan
laboratorium.
Kegiatan karakterisasi daya hasil menggunakan 28 genotipe cabai. Karakter
yang diuji untuk karakterisasi daya hasil yaitu karakter kualitatif dan kuantitatif.
Pada karakter kuantitatif dilakukan pengamatan terhadap peubah tinggi tanaman,
tinggi dikotomus, panjang daun, lebar daun, umur berbunga, umur panen, bobot
buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, diameter buah, dan tebal daging
buah.
Dua puluh delapan genotipe yang diuji sangat beragam. Genotipe yang
memiliki bobot buah per tanaman tertinggi adalah IPB C143 (860.26 g) dan IPB
C5 (817.16 g). Genotipe IPB C20 memiliki bobot buah per tanaman terendah,
yaitu 177.46 g. IPB C143 merupakan genotipe dengan bobot per buah paling
tinggi, yaitu 17.20 g. IPB C120 merupakan genotipe yang memiliki panjang buah
tertinggi, yaitu 22.09 cm. Genotipe yang memiliki tebal daging buah tertinggi,
yaitu IPB C151 (0.29 cm) serta genotipe IPB C145 dan IPB C76 memiliki tebal
daging buah terendah, yaitu 0.09 cm. Diameter buah tertinggi dimiliki oleh
genotipe IPB C143 (2.08 cm), sedangkan diameter buah terkecil dimiliki oleh
genotipe IPB C172 (0.62 cm)....dst
Collections
- MT - Agriculture [2689]