Studi Beberapa Metode Transformasi Genetik Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Gen Fitase Melalui Perantara Agrobacterium tumefaciens GV 2260
View/ Open
Date
2005Author
Wulandari, Isti
Santosa, Dwi Andreas
Suhartono, Maggy Thenawidjaja
Metadata
Show full item recordAbstract
Kultivar-kultivar tebu mempunyai karakteristik genetik yang komplek dan fertilitas rendah sehingga mengakibatkan pengembangan genetik kultivar tersebut melalui persilangan secara tradisional rnenjadi sulit. Saat ini, masalah tersebut dapat diatasi dengan adanya metode introduksi gen rnelalui Agrobacterium tumefaciens. Metode ini dapat mengintroduksi gen target ke dalam jaringan tanaman dengan lebih efektif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengoptimasi beberapa metode introduksi gen kaset fitase ke dalam empat kultivar tebu melalui Agrobacterium tumefaciens GV 2260. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menemukan metode introduksi gen yang efisien pada empat kultivar tebu melalui Agrobacterium tumefaciens GV 2260. Jaringan eksplan meristematis dan kalus tebu kultivar PSJT 94-33, PA 183, Triton, BR 194 digunakan sebagai target untuk transformasi. Antibiotik kanamisin dalam media MS dengan konsentrasi 100 mg/L digunakan untuk seleksi ketahanan kalus terhadap kanamisin.
Metode Santosa et al., (2004) dan metode Modifikasi dapat menghasilkan jumlah kalus transforrnan lebih tinggi yaitu sebesar 80% transforrnan dibandingkan dua metode transformasi yang lain. Kualitas regenerasi kalus transforman menjadi planlet dari hasil metode Santosa et al., (2004) jauh lebih bagus dibandingkan metode Modifikasi. Kalus transforman dari hasil metode Enriquez obregon et al., (1997) tidak mampu beregenerasi menjadi planlet. Kalus transforman yang mampu beregenerasi menjadi planlet dalam pertumbuhannya mengalami albino. Basil PCR menunjukkan bahwa primer ECl dan EC3 terbukti dapat mengamplifikasi gen fitase yang diintroduksi pada kalus transforman kultivar PSIT 94-33, PA 183, dan Triton. Hasil PCR kalus transforman BR 194 secara visualisasi tidak menunjukkan adanya pita hasil amplifikasi. Analisis molekuler PCR menunjukkan bahwa gen fitase yang diintroduksikan pada kalus tebu PSJT 94-33, PA 183, dan Triton berukuran 900 bp, sesuai dengan ukuran pita yang muncul pada kontrol positof (K +) yang berasal dari plasmid pBINI-ECS yang mengandung gen fitase….dst
Collections
- MT - Professional Master [880]