Model Teknologi Pengolahan Sampah Di Wilayah Perkotaan (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya nilai retribusi kebersihan yang bersedia dibayarkan masyarakat. Serta menganalisis kelayakan pengolahan sampah di Kota Bandar Lampung ditinjau dari aspek lingkungan, aspek sosial ekonomi masyarakat, aspek kebutuhan lahan, dan aspek finansial. Tiga pilihan teknologi pengolahan sampah yang telah diteliti adalah pengomposan, insinerator, dan landfill. Penelitian ini menggunakan empat macam metode yang berbeda untuk menganalisis keempat aspek tersebut; PHA (Proses Hirarki Analitik) digunakan untuk menganalisis aspek lingkungan, analisis korelasi digunakan untuk aspek sosial ekonomi, perhitungan kebutuhan lahan ketiga teknologi pengolahan sampah digunakan untuk menganalisis aspek keputuhan lahan, dan perhitungan NPV, Net B/C Ratio, IRR, dan Payback Period digunakan untuk menganalisis aspek finansial. Hasil analisis PHA menunjukkan bahwa teknologi insinerator memperoleh nilai tertinggi (0,616), diikuti pengomposan (0,250), dan landfill (0,134). Analisis aspek sosial ekonomi menunjukkan bahwa keinginan masyarakat untuk membayar retribusi kebersihan lebih rendah dari nilai yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (Perda No 7 tahun 2000). Analisis korelasi spearman mengindikasikan adanya korelasi yang signifikan antara keinginan masyarakat membayar retribusi kebersihan dengan persepsi masyarakat terhadap lingkungan yang bersih (tingkat signifikan 5%). Analisis aspek kebutuhan lahan menghasilkan bahwa insinerator memerlukan lahan yang paling sedikit, diikuti pengomposan dan landfill. Secara finansial, hanya pengomposan yang layak diterapkan.
Collections
- MT - Professional Master [887]