dc.description.abstract | Sektor-sektor yang berorientasi ekspor dan berbasiskan sumber daya dome stik, termasuk di dalamnya UKM dalam corporate plan PT. Bank BNI merupakan salah satu Strategic Business Unit (SBU) yang dikembangkan, disamping sektor-sektor bisnis lainnya, dengan target melakukan penyeimbangan kredit produktif, sehingga komposisi kredit Bank BNI tidak terkonsentrasi pada usaha korporasi. Untuk itu dibentuk organisasi Unit Kredit Produktif Terpusat yang merupakan layanan kredit produktif dalam suatu wilayah operasi secara sentral yang biasa disebut Sentra Kredit Kecil (SKC), yang perjalanan operasionalnya timbul permasalahan, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan, agar pencapaian target terpenuhi dan mutu kredit yang diberikan baik
Tujuan kajian adalah mengevaluasi dan mengidentifikasi sistem pengajuan kredit berbasis website, serta mengembangkan model SI pengajuan kredit UKM. Untuk menjawab hal tersebut, digunakan metode kerja berupa observasi lapangan, pengumpulan data primer dan sekunder, serta perancangan sistem deskritif dan kualitatif. Observasi lapangan yang dilakukan meliputi aspek organisasi, sumber daya manusia (SDM), yang terlibat langsung dalam permasalahan, aspek teknis meliputi software, hardware dan jaringan terkait dengan permasalahan di SI Kredit Produktif Terpusat (SIKPT).
Dari kajian didapatkan, bahwa dalam perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna, dilakukan pendekatan otomasi internal rating dalam pengelolaan resiko kredit dan dikembangkan dalam basis website. Komponen SIKPT dikembangankan dengan komponen-komponen yang terdiri dari operating system Linux Suse version 7.2, Web Server Application Apache version 1.3, Application Tool PHP version 4.06 dan database MySQL version 3.23.39. Pengembangan SIKPT adalah menghemat waktu dan biaya, di sisi lain ditemukan kelemahan sistem yang tergantung pada pihak ketiga, yaitu masalah komunikasi. Bila komunikasi terhenti, maka operasional terganggu dan cabang maupun unit kredit produktif tidak bisa akses ke SIKPT.
SIKPT merupakan sistem sentral database yang berlokasi di kantor pusat, sedangkan Unit Kredit Produktif Terpusat berlokasi di sentra-sentra kredit sebagai terminal remote dan didukung oleh cabang-cabang sebagai unit pemasar.
Sejalan dengan perkembangan, pertumbuhan pengguna ternyata menimbulkan permasalahan, terutama dalam kapasitas hardware dan software, tetapi diikuti beberapa alternatif solusi bersifat replacement, upgrading dan atau fine tunning terhadap keseluruhan komponen sistem, antara lain peningkatan kapasitas server, web server fine tuning, application fine tuning dan database fine tuning.
Untuk menghindari kegagalan sistem operasi dan layanan SIKPT, perlu disiapkan prosedur darurat (disaster recovery contingency atau DRC), antara lain cadangan (backup) server siap pakai dan saluran komunikasi bila terjadi gangguan sehingga | id |