Aplikasi Konsep Desa Berkelanjutan (Ecovillage) Dalam Pengelolaan Lanskap Perkarnpungan Tradisional. Studi Kasus: Perkampungan Sunda di DAS Ciat\iur, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2005Author
Nurlaelih, Euis Elih
Arifin, Hadi Susilo
Arifin, Nurhayati H.S
Metadata
Show full item recordAbstract
Ecovillage diartikan sebagai suatu konsep ideal mengenai keseimbangan antara aspek sosial, ekologis dan spiritual dalam interaksi manusia dan lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan di muka bumi sebagai solusi untuk berbagai permasalahan utama lingkungan, serta menjamin kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan manusia. Dalam hal ini, para pendukung ecovillage beranggapan bahwa kehidupan tradisional mempunyai kebijakan-kebijakan yang cukup baik untuk mewujudkannya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan di Daerah Aliran Sungai Cianjur menunjukkan bahwa sistem pengelolaan lingkungan dalam masyarakat lokal secara tradisional telah mempraktekkan konsep keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter lanskap perkampungan tradisional Sunda, menganalisis keberlanjutan masyarakat dan lanskap perkampungan tradisional berdasarkan pendekatan konsep ecovillage dan menyusun rekomendasi pengembangan dan pengelolaan lanskap menuju ecovillage atau desa berkelanjutan. Penelitian dilakukan di 3 (tiga) pemukiman perdesaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cianjur Jawa Barat, yaitu Kampung Galudra 2 (1300 mdpl), Kampung Burangkeng (950 mdpl), dan Kampung Cibakung Kulon (300 mdpl). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey, wawancara dan studi pustaka. Penilaian tingkat keberlanjutan masyarakat menggunakan Penilaian Keberlanjutan Masyarakat (PKM) atau Community Sustainability Assessment (CSA) yang dikeluarkan oleh Global Ecovillage Network (GEN).
Karakter lanskap perkampungan tradisional pada DAS Cianjur menunjukkan lanskap perkampungan berbasis pertanian dengan karakter khusus sesuai dengan kondisi bio-klimatnya. Sedangkan karakter sosial dan spiritual masyarakat menunjukkan pola budaya Sunda-Islam yang cukup kuat.
Tingkat keberlanjutan ketiga lokasi penelitian berada pada awal yang baik ke arah keberlanjutan di mana daerah tengah menunjukkan nilai paling tinggi terutama pada aspek ekologis dan spiritual. Hal ini dapat dicapai dengan adanya penggunaan infrastruktur bangunan yang alami, penggunaan energi yang dapat diperbaharui, serta sistem pertanian polikultur. Keberlanjutan ekonomi merupakan kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tengah.
Scsuai dengan karakter lanskap dan masyarakat seita hasil penilaian keberlanjutan yang dilakukan maka rekomendasi pengelolaan mengacu pada konsep pertanian dengan sistem permakultur yang disesuaikan dengan kondisi lanskap dan masyarakatnya.
Collections
- MT - Agriculture [3691]