Carbon Dynamics in Restored Secondary Tropical Peat Swamp Forests
View/ Open
Date
2018Author
Saragi, Meli Fitriani
Murdiyarso, Daniel
June, Tania
Metadata
Show full item recordAbstract
Hutan lahan basah tropis sepeti halnya hutan rawa gambut secara global
dikenal sebagai salah satu ekositem yang kaya akan karbon organik. Akan tetapi,
hingga saat ini masih sedikit pemahaman mengenai siklus karbon di hutan rawa
gambut, khususnya dalam hubungannya dengan perubahan tutupan lahan
(misalnya akibat deforestasi, degradasi, dan aktivitas restorasi). Penelitian ini
menyajikan data utuh tentang pemahaman dinamika karbon yang meliputi
cadangan karbon ekosistem, produktivitas primer biomassa di atas permukaan,
dan respirasi tanah gambut (respirasi total dan heterotrofik) serta tinggi muka air
tanah di area restorasi hutan rawa gambut sekunder di Kabupaten Katingan,
Provinsi Kalimantan Tengah. Dua plot permanen berukuran 100 m x 100 m
dibangun di lokasi penelitian untuk pengamatan dan pengambilan data dinamika
karbon secara sistematis dan reguler.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cadangan karbon ekosistem rawa
gambut sekunder di lokasi studi ini adalah 1752 ± 401 ton karbon per hektar
dimana 93% dari nilai tersebut tersimpan dalam bentuk tanah gambut. Nilai laju
tahunan produktivitas primer biomassa dalam bentuk produksi serasah adalah 4.6
± 0.5 ton karbon per hektar per tahun dan pertambahan biomassa dari
pertambahan diameter batang pohon sebesar 2.7 ± 0.5 ton karbon per hektar per
tahun dalam rentang 1.5 tahun pengamatan. Emisi karbon yang berasal dari
respirasi heterotropik menyumbang sekitar 11.1 ± 0.9 ton karbon per hektar per
tahun. Data hasil pengukuran lapang ini dikombinasikan dengan beberapa data
literatur untuk estimasi nilai kesetimbangan karbon di ekosistem rawa gambut
sekunder, yang meliputi produktivitas primer bersih, produktivitas primer bruto,
dan respirasi ekosistem. Nilai produktivitas bersih primer hutan rawa gambut
sekunder adalah sekitar 10.2 ton karbon per hektar per tahun, dimana lebih dari
75% dari total produktivitas primer bersih berasal dari pertambahan diameter
batang dan produksi serasah. Estimasi nilai produktivitas primer bruto adalah 30.3
ton karbon per hektar per tahun.
Secara keseluruhan, nilai kesetimbangan karbon di ekosistem rawa gambut
sekunder ini adalah – 1.5 ton karbon per hektar per tahun, mengindikasikan bahwa
karbon yang terlepas ke atmosfer lebih tinggi nilainya dibanding karbon yang
masuk ke dalam ekosistem rawa gambut itu sendiri. Temuan ini diharapkan
mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam upaya konservasi dan restorasi
hutan rawa gambut terdegradasi untuk strategi mitigasi perubahan iklim nasional