Kajian Aglutinasi Spermatozoa dan Karakterisasi Plasma Caput, Corpus, Cauda Epididymis dan Plasma Seminalis pada Domba
View/ Open
Date
2005Author
Haviz, M
Boediono, Arief
Fahrudin, M
Setiadi, M. Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan spermatozoa dan plasma epididymis dan ejakulat untuk keperluan fertilisasi in vitro dapat dioptimalkan melalui introduksi teknologi reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat aglutinasi antar kepala spermatozoa asal caput, corpus, cauda epididymis dan ejakulat, dan mene tukan efektifitas penambahan plasma epididymis dan seminalis domba yang diinkubasi selama 1, 3, 5 dan 7 jam secara in vitro pada suhu 38.5 °c dan CO2 5%, serta mengkarakterisasinya dengan metode SOS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua sumber spermatozoa yang digun kan, tingkat aglutinasi antar kepala spermatozoa menurun seiring dengan pertambahan waktu inkubasi, dan spermatozoa asal cauda epididymis mempunyai tingkat agtutinasi paling rendah dan berbeda nyata (P<0.01) dibandingkan dengan spermatozoa asal caput, corpus dan ejakulat. Hasil ini secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa keberadaan dan sebaran anti aglutinin tertinggi kemungkinan terdapat di cauda epididymis. Selanjutnya, deng n penambahan plasma cauda epididymis mampu menurunkan tingkat aglutinasi antar kepala spermatozoa asal cauda epididymis dan ejakulat yang diinkubasi secara in vitro. Karakterisasi protein dengan metode SOS-PAGE menunjukkan, bahwa pada plasma caput epididymis ditemukan 12 pita, plasma corpus epididymis ditemukan 9 pita, plasma cauda epididymis ditemukan 2 pita dan plasma seminalis ditemukan 4 pita. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat aglutinasi terendah ditemukan pada spermatozoa asal cauda epidiymis, penambahan plasma mampu menurunkan tingkat aglutinasi antar kepala spermatozoa cauda dan ejakulat domba setelah inkubasi 1, 3, dan 5 jam ecara in vitro dengan tingkat aglutinasi terendah pada penambahan plasma cauda epididymis, sebaran protein dengan intensitas tertinggi pada kisaran 25-40 kOa ditemukan pada epididymis. Untuk memperoleh protein anti aglutinin perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang karakterisasi dan purifikasi plasma epididymis dengan metode HPLC, Lectin Blotting dan Western Blotting.
Collections
- MT - Veterinary Science [914]