Show simple item record

dc.contributor.advisorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.advisorSumantri, Cece
dc.contributor.advisorPrasetyo, Hardi
dc.contributor.authorHarahap, Firman Ardiansyah
dc.date.accessioned2023-05-22T00:40:21Z
dc.date.available2023-05-22T00:40:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117753
dc.description.abstractProduktivitas itik Alabio dapat ditingkatkan melalui program pemuliaan y g tepat dan terarah dan disertai dengan perbaikan makanan dan tatalaksana pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menduga parameter genetik sifat produksi telur itik Alabio, meliputi nilai heritabilitas, korelasi genetik respon seleksi dan respon terkorelasi. Itik yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik Alabio betina periode bertelur (umur ±20 minggu) sebanyak 400 ekor, yang dipelihara dalam kandang individu dan diberi pakan dengan kandungan protein 18% dan energi metabolisme 2. 700 kkal. ltik-itik tersebut telah diseleksi terhadap produksi telur enam bulan selama dua generasi. Pengamatan kualitas telur menggunakan sampel sebanyak 64 butir. Pendugaan nilai heritabilitas dan korelasi genetik menggunakan Sidik Ragam saudara kandung dan tiri (Fullsib-Halfsib) dan menggunakan metode Restricted Maximum Likelihood (REML) menggunakan program VCE 4.2. Analisis parameter genetik dengan menggunakan program VCE 4.2 menunjukkan perhitungan yang tidak optimum, sehingga tidak dapat digunakan. Hal ini disebabkan belum terpenuhinya asumsi yang diperlukan, yaitu antara lain perbandingan jumlah induk dan pejantan yang dikawinkan relatifkecil (4:1). Oleh karena itu pembahasan didasarkan pada nilai dugaan dengan menggunakan Sidik Ragam. Nilai heritabilitas sifat produksi dan produksi telur yang diperoleh pada pe elitian ini tergoJong kecil ( <0,25), yaitu sifat umur pertama bertelur (0, 18±0,03), bobot badan pertama bertelur (0,06±0,00), bobot telur pertama (0,25±0,19), bobot laming telur pertama (0,14±0,16), bobot putih telur pertama (0, 19±0, 10), bobot kerabang basah (0, 17±0, 19), bobot kerabang kering (0,19±0,19), nilai haugh unit (0,10±0,05), teba] kerabang pertama (0,10±0,18), produksi telur selama satu (0,16±0,09), lima (0,25±0,19) dan enam bulan (0,15±0,19), kecuali pada produksi telur selama dua (0,33±0,05), tiga (0,31±0,03) d empat bulan (0,38±0,21 ). Nilai korelasi genetik bernilai negatif yang diperoleh terdapat pada sifat produksi telur selama enam bulan dengan umur pertama bertelur (-0,81 ±0,04), bobot telur (-0,09±0,07), bobot kuning (-0, 17±0, 16), bobot putih telur (-0, 11±0,09), bobot kerabang basah (-0,67±0,97), bobot kerabang kering ( -0,09±0,56) dan ha ugh unit (-0,3 7±0,09). Ni1ai korelasi ge etik positif terdapat pada produksi telur enam bu]an dengan bobot badan bertelur pertama (0,85±0,01), tebal kerabang (0,49±0,06), produksi te]ur selama satu bu1an (0, 18±0,06), dua (0,99±0,00), tiga (1 ,00±0,00), empat (0,81 ±0,01) dan lima bulan (0,80±0,01 ). Rataan performa sifat produksi te]ur itik Alabio mengalami peningkatan, kecuali pada sifat bobot putih telur, bobot kerabang basah dan tebal kerabang. Seleksi produksi te]ur selama enam bulan pada generasi kedua meningkatkan produksi telur enam bulan, dengan respon seleksi dugaan berdasarkan intensitas dan diffrensial seleksi sebesar 5,5 dan 4,8 butir dan respon seleksi aktual sebesar 34,5 butir.id
dc.language.isoidid
dc.titlePendugaan Parameter Genetik Sifat-sifat Produksi Telur Itik Alabio dan Penggunaannya pada Seleksiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworditik alabioid
dc.subject.keywordparameter genetikid
dc.subject.keywordkoleksiid
dc.subject.keywordnilai heritabilitasid
dc.subject.keywordnilai ripitabilitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record