Show simple item record

dc.contributor.advisorPanuju, Dyah Retno
dc.contributor.advisorRosandi, Vely Brian
dc.contributor.authorPambudi, Yoga Arif
dc.date.accessioned2023-05-19T00:02:35Z
dc.date.available2023-05-19T00:02:35Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117668
dc.description.abstractRuang Terbuka Hijau (RTH) berfungsi untuk menjaga kestabilan lingkungan dalam suatu kota. Selain aspek lingkungan, RTH juga berpengaruh terhadap aspek lainnya yaitu aspek sosial, ekonomi maupun keestetikaan sebuah kota. Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah administrasi yang menyumbangkan persentase relatif kecil bagi total RTH di DKI Jakarta, belum memenuhi batas minimum luas, sehingga rencana pengembangan RTH di lokasi ini secara strategis perlu direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan hirarki setiap kecamatan di Jakarta Timur menggunakan analisis skalogram, mengetahui kebutuhan dan kecukupan RTH Jakarta Timur, mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luas RTH di Jakarta Timur dengan analisis regresi berganda dan mengetahui prioritas kecamatan di Jakarta Timur yang berpotensi untuk dilakukan peningkatan RTH dengan aplikasi metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan dengan perkembangan yang paling baik adalah Kecamatan Pulo Gadung yang ditandai dengan jumlah hirarki 1 yang terbanyak yaitu sebanyak tiga kelurahan. Selain itu tidak ada keseragaman dalam pola perkembangan hirarki setiap wilayah. Kebutuhan RTH di Jakarta Timur berdasarkan luas wilayah 3.760,6 ha. Selanjutnya berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2018, kebutuhan RTH adalah seluas 6.259,13 ha. Selain itu, faktor yang dianggap berpengaruh positif terhadap penambahan luas RTH di Jakarta Timur adalah fasilitas kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara kepada akademisi maupun praktisi, aspek fisik dan lingkungan paling utama untuk dipertimbangkan dalam rencana pengembangan RTH di Jakarta Timur.id
dc.description.abstractGreen Open Space serves in maintaining environmental stability of a city. In addition to environmental conditions, Green Open Space affects other aspects, namely social, economic and aesthetic of a city. East Jakarta as one of the capital areas has a small percentage of green spaces, not meeting the minimum acreage, therefore green space development needs to be planned strategically. This study aims to identify the level of hierarchical development of each sub-district in East Jakarta using scalogram analysis, to determine the need and adequacy status of East Jakarta's Green Space, find factors that affect the area of Green Open Space in East Jakarta with multiple regression analysis and to suggest the priority sub-districts in East Jakarta that have the potential to increase Green Open Space with the application of the Analytic Hierarchy Process. The results showed that the best development is observed in Pulo Gadung sub-district which is characterised by more villages identified as hierarchy 1 than other sub-districts, viz three villages. In addition, there is no uniformity in the hierarchical development pattern of each region. The need for green spaces based on area in East Jakarta is 3,760.6 ha, while based on population in 2018 it requires 6,259.13 ha. Moreover, a factor having a positive effect on the addition of green space is health facilities. It seems that academics and practitioners consider physical and environmental aspects as the most essential factor in considering the development of the Green Open Space in East Jakarta.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Timurid
dc.title.alternativeAnalysis of Green Open Space in East Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordAdequacy of Green Open Spaceid
dc.subject.keywordRegional Developmentid
dc.subject.keywordGreen Open Spaceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record