Analisis keterkaitam dan kesenjangan ekonomi intra dan interregional jawa dan sumatera
View/ Open
Date
2006Author
Alim, Moch. Rum
Sinaga, Bonar M
Tambunan, Mangara
Priyarsono
Metadata
Show full item recordAbstract
Keterkaaitan antar sektor ekonomi antarwilayah di Indonesia dalam konteks pertumbuban ekonomi dan distribusi pendapatan belum diteliti secara cermat Tujuan dari studi ini adalah menganalisis penyebab makin melebamya kesenjangan ekonomi antara Jawa dan Sumatera selama masa pembangunan ekonomi. Model lnterregional Social Accounting Matrix Jawa dan Sumatera yang diberi nama SAMIJASUM 2002. dibangun berdasarkam data sekunder dalam bentuk matriks 59 x 59 dan menggunakan teknik cross entrophy untu balancing. Struktur ekonomi Jawa pada awal pembaogunan ekonomi (Pelita I) adalah sektor jasa, pertanian. industri pengolahan, dan pertambangan. Selama masa panbangunan ekonomi jangka panjang tabap pertama (PJPT-1). sektor jasa dan sektor industri pengolahan secara bertahap mengalami penguatan dan kemudian menjadi dominan dalam perekonomian Jawa. Sebaliknya, pada periode yang sama. struktur ekonomi Sumatera berubah secara acak. dimana peran sektor pertambangan dan sektor industri melemah. sedangkan sektor jasa dan sektor pertanian menguat. Hasil analisis yang didasarkan pada SAMIJASUM 2002 menunjukkan bahwa : ( 1) neraca perdagangan antara Jawa dan Sumatera lebih menguntungkan Jawa, dimana perekonomian Sumatera mengalami defisit neraca perdagan, (2) keterkaitan sektor-sektor produksi di Sumatera terbadap babagai sektor produksi di Jawa sangat kuat, sedangkan sebaliknya memiliki keterkaitan yang lemah. dan (3) spillover effect dari Sumatera ke Jawa lebih besar daripada spillover effect dari Jawa ke Sumatera, sebingga setiap guncangan (shock) ekonomi pada sektor manapun pada kedua wilayah akan mengakibatkan ekonomi Jawa meningkat jauh lebih cepat dari pada ekonomi Sumatera. Dalam kondisi ini, apabila pembangunan ekonomi dikonsentrasikan ke Sumate111, maka pertumbuhan ekonomi kedua wilayah akan lebih tinggi clan terdistribusikan secara lebih berimbang, sehingga kesenjangan ekonomi antara kedua wilayah secara bertahap akan menyempit.