Optimasi Pengelolaan Tambak Wanamina (silvofishery) di Kawasan Pesisir Kabupaten Sinjai
View/ Open
Date
2013Author
Sambu, Abdul Haris
Damar, Ario
Bengen, Dietriech G
Yulianda, Fredinan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelurahan Samataring dan Desa Tongke Tongke Kecamatan Sinjai Timur mempunyai potensi ekosistem mangrove Kelurahan Samataring seluas 288,50 ha dan Desa Tongke Tongke seluas 350,50 ha sehingga total ekosistem mangrove pada kedua desa dan kelurahan mencapai luas 639,00 ha atau 47,28% dari total luas ekosistem mangrove yang dimiliki Kabupaten Sinjai yaitu seluas 1.351,50 ha. Agar keberadaan ekosistem mangrove di Kabupaten Sinjai tetap optimal dan bekelanjutan, maka perlu dibuat suatu konsep pengelolaan yang menyeimbangkan antara upaya pelestarian dan pemanfaatan. Salah salah satu konsep pengelolaan ekosistem mangrove untuk mewujudkan optimal dan berkelanjutan adalah model silvofishery yaitu suatu pendekatan yang memadukan dan mensinergikan aspek ekologi yang berorientasi pada pelestarian dan aspek ekonomi yang berorientasi pada pemanfaatan. Penentuan persentase rasio mangrove dan tambak pada pengelolaan silvofishery memerlukan analisis dan pengkajian untuk mendapatkan nilai optimal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis seberapa besar daya dukung ekosistem mangrove bagi pengelolaan silvofishery, (2) menganalisis kelayakan usaha bagi pengelolaan silvofishery, (3) menganalisis korelasi antara persentase luas ekosistem mangrove per rasio tambak silvofishery dengan peningkatan produksi perikanan budidaya dan hasil tangkapan perikanan pesisir, dan (4) menentukan rasio optimal antara mangrove dan tambak pada pengelolaan silvofishery. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Samataring dan Desa Tongke Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, selama satu tahun yaitu Januari sampai Desember 2011. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi; (1) pengukuran langsung di lapangan (insitu) beberapa parameter kualitas tanah dan air, pengukuran karakteristik ekosistem mangrove, dan kondisi konstruksi tambak silvofishery, (2) analisis kualitas tanah dan air, kandungan unsur hara yang terdapat pada serasah mangrove, dan (3) data produksi budidaya tambak silvofishery wawancara dengan pengelola. Sedangkan data sekunder meliputi; (1) data karakteristik petaai dan nelayan, (2) data kepemilikan lahan mangrove dan tambak, (3) data kelembagaan petani dan pengelola hutan mangrove, dan (4) data kondisi umum perikanan Kabupaten Sinjai. Data sekunder ini bersumber dari potensi desa, Statistik Kecamatan Sinjai Timur, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sinjai, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai. Analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi; (1) analisis supply dan demand unsur hara, (2) analisis benefit cost ratio, (3) analisis regresi, dan (4) Multi Criterium Decision Making Analysis (MCDMA)..dst
Collections
- DT - Fisheries [725]