Keterkaitan Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dengan Kelimpahan Bakteri Vibrio spp. di Kawasan Budidaya Pesisir
View/ Open
Date
2012Author
Istiqomah, Nurul
Effendi, Hefni
Muchsin, Ismudi
Riani, Etty
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan budidaya perikanan menimbulkan dampak positif berupa peningkatan sumber makanan dan gizi bagi masyarakat, menstabilkan harga ikan, peningkatan sumber mata pencaharian masyarakat, namun juga menimbulkan dampak negatif yaitu adanya kompetisi penggunaan tanah, air dan mengeluarkan limbah yang mempengaruhi ekosistem di sekitarnya (Sara 2007).
Penelitian ini membahas mengenai keterkaitan konsentrasi total suspended solid (TSS) terutama kandungan proteinnya terhadap kelimpahan bakteri Vibrio spp. di kawasan budidaya pesisir. Padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 m atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Bakteri Vibrio spp. merupakan bakteri yang hidup di lingkungan laut dan pesisir.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis keterkaitan konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dengan kelimpahan bakteri Vibrio spp. di kawasan budidaya pesisir, (2) Mendesign model dinamik dalam pengelolaan TSS dan bakteri Vibrio spp. di kawasan budidaya pesisir.
Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL), pada bulan Oktober 2009 sampai Januari 2010. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap: (1) konsentrasi TSS, (2) kandungan protein pada sampel TSS, (3) kelimpahan bakteri Vibrio spp. (total bakteri Vibrio spp., keberadaan Vibrio harveyi dan Vibrio parahaemolyticus) pada sampel air dan TSS. Titik pengambilan sampel yaitu: laut (sebagai kontrol), pesisir, tandon, saluran pemasukan air (inlet), petak tambak udang dan bandeng dan saluran pembuangan air (outlet). Data penelitian dianalisis dengan analisis regresi, analisis ragam dan pemodelan dinamik.
Penelitian ini memperoleh nilai rata-rata tertinggi konsentrasi TSS di lokasi (pesisir) yaitu 280 mg/l. Kelimpahan rata-rata tertinggi bakteri Vibrio spp. (dalam sampel air) adalah di lokasi B yaitu 1,5 X 106 CFU/ml dan 1,7 X 105 CFU/ml (dalam sampel TSS). Kelimpahan rata-rata bakteri Vibrio harveyi tertinggi ditemukan dalam pengambilan sampel air ketujuh di lokasi F1 (outlet) yaitu 8,6 X 105 CFU/ml, sedangkan kelimpahan rata-rata bakteri Vibrio parahaemolyticus tertinggi ditemukan di lokasi E1-1 (petak tambak) pada pengambilan sampel air ketujuh yaitu 9,7 X 105 CFU/ml, sedangkan nilai rata-rata tertinggi kandungan protein yaitu di lokasi B sebesar 28%. Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa antara kandungan TSS dengan kelimpahan bakteri Vibrio spp. (sampel air) di kawasan pesisir lebih berbeda nyata daripada di kawasan tambak. Kandungan TSS dengan kelimpahan bakteri Vibrio spp. (sampel TSS) di kawasan pesisir lebih berbeda nyata daripada di kawasan tambak. Tetapi keterkaitan antara kandungan TSS dengan protein menunjukkan bahwa di kawasan tambak lebih berbeda nyata daripada di kawasan pesisir. Hasil analisis sistem dinamik diperoleh skenario optimis, moderat dan pesimis, yaitu: apabila belum dilakukan pengelolaan terhadap kawasan budidaya pesisir, maka kandungan TSS dan kelimpahan bakteri Vibrio spp. akan tinggi ..dst
Collections
- DT - Fisheries [711]