dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mengungkapkan berbagai bentuk praktek tradisional pengelolaan sumberdaya tumbuhan serta peranan pengetahuan dan kearifan lokal yang telah tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Karo. Secara umum penelitian bertujuan untuk mengungkapkan totalitas pengetahuan masyarakat Karo dan proses produksi yang mereka lakukan dalam mengelola sumberdaya tumbuhannya dalam konteks konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Data penelitian di lapangan diperoleh melalui pendekatan antropologi dan ekologi. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara secara terbuka dan mendalam (open ended) dan terstruktur dengan informan kunci. Informan kunci yang dipilih adalah anggota masyarakat yang dianggap lebih banyak mengetahui tentang desa tersebut berdasarkan rekomendasi penduduk setempat yaitu kepala desa atau dusun, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan guru atau tabib. Selain itu juga menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang diajukan kepada responden yang dipilih secara purposive. Data primer yang dikumpulkan meliputi sejarah pemukiman dan latar belakang budaya, kepercayaan dan mitos, sikap dan pengetahuan tentang alam, tipe-tipe penggunaan lahan, pemahaman ekologi tradisional, tata cara penggunaan lahan dan norma adat terhadap alam. Data ekologi diperoleh dengan melakukan inventarisasi dan analisis vegetasi pada setiap satuan lingkungan (Cox 1972; Muller-Dombois & Ellenberg 1974).
Pandangan masyarakat Karo terhadap alam dan lingkungannya lahir dari konsep kepercayaan dan adat istiadat yang mendasari seluruh kehidupan mereka. Alam pikiran orang Karo juga dipengaruhi oleh kondisi geografis bentang alamnya serta interaksi antar sesama maupun dengan masyarakat luar. Pada kenyataannya, adat adalah pedoman hidup yang utama, sehingga segala perilaku, aktivitas, pola hubungan antar sesama dan interaksi dengan alam semua diatur oleh adat. Menurut pandangan orang Karo, alam tidak hanya memiliki fungsi ekonomis, tetapi juga fungsi religius dan budaya. Mereka mempercayai bahwa alam dihuni oleh kekuatan-kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi keselamatan kehidupan mereka. Sistem kepercayaan tradisional Karo sangat menghormati dan meyakini adanya kekuatan gaib yang menghuni alam semesta. ..dst | id |