Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardjo
dc.contributor.advisorSlamet, R. Margono
dc.contributor.advisorTjitropranoto, Prabowo
dc.contributor.authorKustiari, Tanti
dc.date.accessioned2023-05-12T00:44:53Z
dc.date.available2023-05-12T00:44:53Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117518
dc.description.abstractRumput laut Gracillaria sp mudah tumbuh di tambak. Pembudidaya Kabupaten Bekasi dan Brebes membudidayakan rumput laut secara polikultur dengan ikan bandeng dan udang. Dua Kabupaten merupakan sentra produksi Gracillaria sp terbesar di perairan pulau Jawa (Data Statistik Perikanan Budidaya 2012). Semakin tinggi minat pembudidaya membudidayakan rumput laut secara polikultur dilatarbelakangi adanya penurunan produktivitas tambak dan penurunan pendapatan. Rumput laut jenis Gracillaria merupakan solusi dan alternative komoditas yang mampu tumbuh dan mampu memperbaiki lingkungan ekosistem tambak sehingga komoditas ini dapat merevitalisasi tambak dan menghidupkan kembali tambak-tambak yang terbengkalai (Ditjend Perikanan Budidaya 2009). Beberapa manfaat membudidayakan rumput laut adalah : (1) menyediakan bahan baku bagi industri besar, (2) menambah pendapatan, (3) memperbaiki lingkungan ekosistem tambak, dan (4) bahan baku home industry. Manfaat lainnya adalah usaha rumput laut membutuhkan sedikit modal, mudah dibudidayakan, resiko kecil dan dapat dipasarkan. Sejak Tahun 2002 pengembangan budidaya rumput laut telah dirintis dan dikembangkan oleh pemerintah melalui program INBUDKAN (Intensifikasi Budidaya Perikanan) menyelenggarakan kegiatan seminar, temu usaha, pelatihan teknis dalam rangka meningkatkan jumlah rumah tangga produksi rumput laut. Kini, rumput laut telah banyak dibudidayakan oleh masyarakat Bekasi dan Brebes, namun pembudidaya tidak selalu berhasil meningkatkan produktivitas dan meraih keuntungan yang besar disebabkan kendala : (1) internal yaitu belum maksimalnya kuantitas dan kualitas produk, (2) eksternal yaitu sulitnya menghadapi tekanan faktor alam dan (3) kelembagaan yaitu rendahnya akses penyuluhan dan sarana prasarana. Kendala lainnya seperti hama, pencemaran lingkungan yang berpotensi menurunkan mutu dan jumlah produksi bahkan pada kematian. Budidaya rumput laut diyakini masyarakat sangat mudah dibudidayakan, namun masyarakat masih menghadapi banyak kendala sehingga masih merasakan kesulitan. Lemahnya kompetensi pembudidaya berdampak pada rendahnya mutu produksi, rendahnya nilai jual produk, tidak punya bargaining position, tidak mampu mempertahankan kemampuan produksi, dan tidak kompetitif. Kondisi demikian menunjukkan pembudidaya membutuhkan pembinaan, pendidikan yang berkelanjutan, bantuan konsultasi, akses IPTEKS yang perlu didukung oleh jumlah dan keseriusan tenaga lapangan yang memadai. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Sejauhmana tingkat kompetensi pembudidaya rumput laut dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, (2) Bagaimana strategi..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengembangan Kompetensi Pembudidaya Rumput Laut secara Polikultur di Pantai Utara Jawa : Kasus di Bekasi Jawa Barat dan Brebes Jawa Tengahid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordKompetensiid
dc.subject.keywordBudidaya Rumput Lautid
dc.subject.keywordProduktivitasid
dc.subject.keywordPendapatanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record