Manajemen Konflik Konservasi Banteng (Bos javanicus d'Alton 1832) dengan Masyarakat di Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timur
View/ Open
Date
2012Author
Garsetiasih, R
Alikodra, Hadi Sukadi
Soekmadi, Rinekso
Bismark, M
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP)
merupakan kawasan yang dilindungi karena mempunyai potensi keanekaragaman hayati
yang tinggi diantaranya berfungsi sebagai habitat banteng (Bos javanicus d’Alton 1832) .
Populasi banteng di ke dua taman nasional tersebut akhir-akhir ini mengalami ancaman
karena meningkatnya perburuan. Di TNMB, sebagian besar perburuan terjadi di luar
kawasan taman nasional yaitu di kawasan Perkebunan dan sekitarnya, dan di TNAP terjadi
di kawasan Hutan Produksi Perum Perhutani yang letaknya berbatasan langsung dengan
kawasan taman nasional. Di luar TN banteng merusak dan memakan tanaman pertanian
masyarakat, tanaman perkebunan dan tanaman di kawasan Perum Perhutani sehingga
masyarakat mengalami kerugian antara 30% sampai 50% dari hasil panennya. Perburuan
juga terjadi pada saat – saat hari besar keagamaan atau saat musim hajatan. Adanya
gangguan banteng pada lahan masyarakat menimbulkan perbedaan kepentingan dan
mengakibatkan konflik antara banteng dan masyarakat serta masyarakat dan pengelola
TN. Permasalahan konflik yang dicirikan oleh meningkatnya perburuan perlu segera
diselesaikan dalam rangka meminimalisir terjadinya ancaman yang lebih besar terhadap
banteng. Salah satu solusi penyelesaian konflik konservasi banteng adalah melalui
pengelolaan secara kolaboratif dengan melibatkan pihak-pihak seperti masyarakat sekitar
kawasan serta stakeholders lainnya yang terkait dengan pengelolaan banteng. Penelitian
ini bertujuan untuk memformulasikan strategi konservasi banteng dengan pendekatan
kolaboratif dengan tujuan antaranya menganalisis dukungan habitat banteng di dalam dan
di luar kawasan; menganalisis aspek sosial, ekonomi serta persepsi masyarakat sekitar
kawasan dari manfaat taman nasional dan banteng; menganalisis pengaruh dan
kepentingan stakeholders terhadap nilai konservasi taman nasional dan banteng; serta
menganalisis tingkat co-management konservasi banteng faktual dan harapan.
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Desember 2010,
penelitian menggunakan pendekatan kuantitaif dan kualitatif. Pengumpulan data potensi
habitat dilakukan melaui analisis vegetasi , produktivitas hijauan pakan dan populasi
banteng. Survey lapangan untuk mengetahui aspek sosial, ekonomi dan persepsi
masyarakat terhadap manfaat kawasan taman nasional dan banteng dilakukan melalui
wawancara dengan masyarakat sekitar kawasan dan tokoh masyarakat. Wawancara
dilakukan dengan menggunakan kuesioner secara terstruktur dengan panduan dan
wawancara secara mendalam (indepth interview). Untuk mengetahui pengaruh dan
kepentingan stakeholders dilakukan wawancara dengan stakeholders terkait konflik yaitu
Perum Perhutani, Perkebunan Bandealit, BTMB, BTNAP dan masyarakat (kelompok
masyarakat dan individu) . Analisa data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif...dst
Collections
- DT - Forestry [343]