Karakterisasi substrat dasar dan batimetri perairan dangkal berbasis sistem optik
View/ Open
Date
2012Author
Selamat, Muhammad Banda
Jaya, Indra
Siregar, Vincentius P.
Hestirianoto, Totok
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu acuan untuk memahami dinamika spasial dan distribusi habitat adalah melalui peta-peta tematik. Peta-peta seperti ini diperlukan antara lain untuk perencanaan dan pengelolaan sumberdaya serta pemantauan perubahan lingkungan. Citra satelit untuk pemetaan habitat perairan dangkal saat ini diakui memiliki keunggulan informasi tematik daripada teknologi hidroakustik, khususnya pada daerah-daerah pasang surut dan terumbu karang yang memiliki perairan relatif jernih. Selain itu, citra satelit juga dapat digunakan untuk menghasilkan peta batimetri perairan dangkal.
Kebanyakan peta-peta habitat perairan dangkal saat ini dihasilkan dari proses karakterisasi habitat karang yang umumnya menggunakan metode koreksi kolom air. Kelemahan metode ini adalah nilai indeks yang dihasilkannya tidak dapat dikaitkan dengan besaran reflektansi atau radiansi substrat. Bias dalam estimasi rasio attenuasi difusi sering terjadi bila suatu objek ditemukan pada banyak kedalaman. Algoritma ini juga tidak dapat mengakomodasi variasi albedo untuk seluruh substrat lamun. Salah satu upaya untuk meningkatkan akurasi citra substrat dari metode koreksi kolom air adalah dengan kembali memilah-milah tipe substrat tersebut berdasarkan kelompok kedalamannya. Dalam hal ini kelompok kedalaman dapat dianggap berasosiasi dengan zona geomorfologi.
Studi ini bertujuan menghasilkan citra substrat dasar dengan akurasi tematik yang lebih tinggi dan menghasilkan citra batimetri yang dapat digunakan untuk membangun model batimetri substrat dasar 3D. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan uji akurasi metode koreksi kolom air (Lyzenga) dan kombinasinya dengan zonasi geomorfologi dalam menghasilkan peta substrat dasar di perairan dangkal terumbu karang menggunakan citra satelit Quickbird. Citra substrat dasar kemudian dijadikan dasar untuk membangun model batimetri substrat dasar tiga dimensi menggunakan interpolator nearest neighbor (NN), kriging (Kg), inverse distance (ID) atau natural neighbor (Nt). Studi ini juga mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi validasi citra satelit, seperti: variasi posisi horisontal dari GPS navigasi, penentuan substrat dengan metode PIT (Point Intercept Transect) dan Foto PIT serta kualitas sistem pencitraan CCTV (Closed Circuit Television). Dalam upaya pengembangan metode alternatif pencitraan berbasis video, juga telah dilakukan evaluasi karakteristik: lensa CCTV menggunakan pola kalibrasi papan catur. dst ...
Collections
- DT - Fisheries [725]