Show simple item record

dc.contributor.advisorToharmat, Toto
dc.contributor.advisorSantosa, Andreas
dc.contributor.advisorSumiati, Ridla M
dc.contributor.authorWidjaja, Ermin
dc.date.accessioned2023-05-11T07:22:32Z
dc.date.available2023-05-11T07:22:32Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117509
dc.description.abstractPakan merupakan kebutuhan tertinggi yaitu 60-70% dari seluruh biaya produksi.Sebagian besar pakan ternak unggas berasal dari biji-bijian yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal karena adanya anti nutrisi asam fitat. Asam fitat membentuk ikatan komplek dengan P, Ca, Zn, Fe (mineral bervalensi 2 dan 3), protein dan karbohidrat. Ikatan komplek ini hanya bisa dihidrolisis oleh enzim fitase.Ternak unggas didalam saluran pencernaannya tidak mempunyai enzim fitase sehingga diperlukan penambahan fitase di dalam pakannya. Nira tebu selain mengandung nutrien yang baik juga mengandung fitase. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Menguji kandungan nutrien pada nira tebu, 2) Menguji aktivitas fitase nira tebu pada berbagai suhu inkubasi, 3) Menguji stabilitas dan daya simpan nira tebu, 4) Memperoleh suplemen lokal untuk broiler, 5) Menguji performa broiler yang diberi suplemen cair nira tebu. Kandungan brix nira dianalisis menggunakan hand refractometer, aktivitas fitase nira dianalisis menggunakan metode Greiner et al. (1997), skrining nira tebu transgenik menggunakan metode Real-Time PCR, kandungan nutrien nira tebu menggunakan metode proximat, HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dan AAS (atomic absorption spectrophotometry), aktivitas fitase dalam menghidrolisis asam fitat dan fosfor menggunakan metode in vitro, energi metabolis menggunakan metode Farrel (1978) yang dimodifikasi, performa broiler secara in vivo dan gambaran darah broiler menggunakan metode Sastradipraja (1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan brix dan fitase nira tebu transgenik lebih tinggi daripada tebu isogenik, tanaman tebu IPB 1-3 turunan ke 3 (F3) merupakan tebu transgenik karena masih tersisip dan terekpresi gen fitase dari E. coli yang ditransformasikan melalui Agrobacterium tumefaciens GV 2260. Kandungan nutrien tebu terdiri atas air 73.03%, protein 0.47%, lemak 0.09%, serat kasar 6.43%, abu 0.79%, NDF (neutral detergent fiber) 12.61%, ADF (acid detergent fiber) 8.64%, lignin 0.92%, selulosa 7.73%, energi bruto 1135 kkal/kg, sukrosa 32.42 g/100 g, fruktosa 2.41 g/100 g, glukosa 1.58 g/100 g, galaktosa 2 mg/l, Ca 0.03%, mineral P 0.02%, Co 0.14 mg/l, Fe 1.80 mg/l, Mn 1.55 mg/l, Zn 1.37 mg/l, Cu 0.19 mg/l, Se 12.63 mcg/100 g, vitamin E 0.08 mg/100 g, vitamin C 0.72 mg/100 g, vitamin B3 5.26 mg/100 g, aktivitas fitase 0.0766 U/ml dan kadar brix 22.15%. Nira tebu transgenik (IPB 1-3) dan isogenik (PS 851) mempunyai aktivitas fitase tertinggi pada 2 titik suhu yaitu 30 dan 70 ⁰C. Nira tebu transgenik dan isogenik dapat disimpan selama 6 minggu pada suhu 4 ⁰C dengan pH 2.5-5. Laju pelepasan P terlarut terbaik dicapai pada kondisi optimum pH 5, suhu 37 ⁰C dengan lama inkubasi 1-4 jam pada pemberian 2.5% nira tebu IPB 1-3 sebesar 121.74-274%, sedangkan penggunaan nira tebu isogenik P terlarut sebesar 112-235%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleManfaat suplemen cair nira tebu sebagai sumber fitase pada broilerid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordaktivitas fitaseid
dc.subject.keywordnira tebuid
dc.subject.keywordperforma broilerid
dc.subject.keywordtebu transgenikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record