Show simple item record

dc.contributor.advisorAlikodra, Hadi S
dc.contributor.advisorSoedharma, Dedi
dc.contributor.advisorKooswardhono
dc.contributor.authorHermawan, Tommy
dc.date.accessioned2023-05-11T04:38:24Z
dc.date.available2023-05-11T04:38:24Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117491
dc.description.abstractKeanekaragaman hayati laut Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Besarnya potensi keanekaragaman hayati laut dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan di Indonesia. Apabila dikelola dengan baik maka salah satu sumber daya hayati yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan adalah terumbu karang karena banyak manfaat dapat diperoleh dari keberadaannya. Terumbu karang berkurang sangat cepat di banyak tempat di dunia karena berbagai sebab seperti pencemaran perairan laut, pengeboman ikan, pengambilan karang, kegiatan pertambangan, kegiatan transportasi laut, maupun kegiatan wisata. Penyebab kerusakan terumbu karang yang paling besar atau (sekitar 80%) disebabkan oleh kegiatan manusia. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh Konsep Pengelolaan Terumbu Karang Berkelanjutan yang dapat diterapkan dan menjadi panduan pengelolaan di lokasi-lokasi terumbu karang baik yang berada dalam kewenangan pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu juga dapat dipergunakan oleh masyarakat yang akan melakukan pengelolaan terumbu karang di wilayahnya. Penelitian ini menggunakan beberapa indikator yang mempunyai peranan penting dalam pengelolaan terumbu karang. Indikator-indikator penting yang sudah diuji dijadikan sebagai dasar penelitian. Salah satu kerangka dasar yang digunakan yaitu indikator kesehatan terumbu karang yang diterapkan di Meso American Reef yang sudah mengintegrasikan dan memasukkan parameter ekologi, sosial dan budaya. Untuk keperluan penelitian maka indikator penting yang dipilih, diujicobakan kepada pemangku kepentingan dalam pengelolaan terumbu karang. Wilayah penelitian yang dipilih yaitu: Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu di propinsi DKI Jaya, Taman Nasional Bunaken di propinsi Sulawesi Utara, dan Kawasan Konservasi Perairan Gili Matra di propinsi Nusa Tenggara Barat. Peran atau tingkat kepentingan dari indikator dianalisis dengan metoda AHP untuk mengetahui perbandingan antar indikator sehingga dapat diketahui indikator apa yang sangat mempengaruhi dalam pengelolaan terumbu karang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan indikator yang sesuai dengan kepentingan masyarakat lokal yaitu: a) indikator kontribusi penghasilan dari sumber daya laut, b) indikator efektifitas pengelolaan kawasan perlindungan laut, c) indikator kesehatan terumbu karang, d) indikator pembangunan di pesisir, e) indikator pariwisata, dan f) indikator pencemaran. Berdasarkan analisis AHP diperoleh peringkat pertama, yaitu indikator kesehatan terumbu karang, kedua indikator efektifitas pengelolaan kawasan perlindungan laut. Selanjutnya indikator pembangunan pesisir, diikuti oleh indikator kontribusi penghidupan yang berasal dari sumber daya laut/terumbu ...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleKonsep Pengelolaan Terumbu Karang Berkelanjutanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordmanagement of coral reefid
dc.subject.keywordanalytis hierarchy processid
dc.subject.keywordcriteria sustainable of coral reefid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record