Efikasi Bubuk Tabur Gizi Terhadap Status Zat Besi Santri Remaja Putri di Pondok Pesantren
View/ Open
Date
2012Author
Marudut
Hardinsyah
Jalal, Fasli
Marliyati, Sri Anna
Damanik, M. Rizal Martua
Metadata
Show full item recordAbstract
Anemia merupakan suatu penyakit dimana sel darah merah yang beredar di
dalam darah tidak cukup jumlahnya oleh karena konsentrasi hemoglobin yang rendah
di bawah ambang batas normal yakni untuk remaja putri sebesar 12 g/dL. Lebih dari
50% berbagai penyebab anemia di dunia disebabkan oleh anemia gizi besi (AGB) dan
di Indonesia masih merupakan salah satu masalah gizi utama. Remaja putri
merupakan kelompok rentan AGB dan hasil penelitian terserak menunjukkan
prevalensi AGB masih tinggi. Berdasarkan besar dan luasnya masalah kesehatan
masyarakat, anemia pada remaja putri dikategorikan antara ringan (prevalensi 5.0% –
19.9%) sampai berat (prevalensi > 39.9%). Prevalensi anemia di Jakarta Timur tahun
1997 sebesar 17.4%, hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 adalah
57.1%, di Tangerang Kota berdasarkan data WHO tahun 2005 sebesar 46% sampai
61%, mahasiswi Institut Pertanian Bogor tahun 2007 sebesar 16.4% dan berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar pada wanita tidak hamil usia lebih dari 14 tahun tahun 2007
adalah 19.7%, dan di Provinsi Banten sebesar 19.3%.
Sampai saat ini belum ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
masalah AGB pada remaja putri dan fokus utama pemerintah saat ini adalah kelompok
rentan lainnya yakni ibu hamil dan anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk
memformulasi multi zat gizi mikro dalam bentuk bubuk tabur gizi (BTG) serta mengkaji
efikasi pemberiannya terhadap peningkatan status zat besi pada remaja putri.
Penelitian ini merupakan percobaan pada manusia dengan rancangan acak
buta ganda kelompok intervensi-kontrol dengan 3 kelompok intervensi dan 1 kelompok
kontrol. Kelompok intervensi diberi BTG dan bahan utama besi fumarat dengan
kandungan besi elemental masing-masing 20 mg (Fe20), 25 mg (Fe25) dan 30 mg
(Fe30) plus 10 jenis zat gizi mikro. Sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan malto
dekstrin dan asam sitrat, selama 4 bulan dengan frekuensi pemberian 2 kali seminggu.
Penelitian ini telah memperoleh persetujuan etik (Ethical Clearance) dari Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Nomor: LB.03.04.
/KE/1484/2010 tanggal 8 April 2010 dan diperpanjang dengan Nomor KE.01.10
/EC/546/2011 tanggal 12 Oktober 2011.
Populasi penelitian adalah semua santri putri yang tinggal dan memperoleh
makanan dari pondok pesantren, dengan kriteria inklusi adalah santri putri kelas 9 –
12, umur 14 – 18 tahun, sehat secara fisik, tidak menderita penyakit yang berhubungan
dengan darah, tidak sakit dan donor darah 6 bulan sebelum penelitian dan Hb < 12
g/dL (anemia ringan sampai sedang) serta bersedia berpartisipasi sampai akhir waktu
penelitian dengan menanda-tangani informed consent. Data penelitian pada remaja
putri di Jakarta Timur digunakan untuk menghitung besar sampel dan berdasarkan
rumus penentuan besar sampel (Pandey 1999) dengan α = 0.05 (95%) dan β = 0.842
(80%), besar sampel adalah 30.5 untuk tiap kelompok. Angka drop out diasumsikan
30%, sehingga besar sampel untuk tiap kelompok menjadi 40 orang. Pada penelitian
ini, ditentukan empat kelompok sampel berdasarkan dosis zat besi dalam BTG
sehingga total sampel atau responden yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah
sebanyak 160 santri putri. dst...
Collections
- DT - Human Ecology [566]