Akumulasi logam berat Hg dan Cd pada tubuh ikan bandeng (Chanos chanos Forskal)
View/ Open
Date
1985Author
Sanusi, Harpasis Slamet
Eidman, M.
Sastrakusumah, Sumardi
Soerianegara, Ishemat
Haeruman Js, Herman
Sutamihardja, R.T.M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Logam berat Hg dan Cd diketahui sebagai unsur kelumit yang bukan saja tidak esensial, namun juga bersifat racun baik bagi tumbuhan maupun hewan air. Logam berat tersebut yang terdapat dalam air akan mudah diadopsi dan terakumulasi pada tubuh organisme air. Faktor konsentrasi merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengevaluasi Hg dan Cd melalui penentuan sifat akumulasi logam berat tersebut pada organ ikan (Van Esch, 1977). Hasil penelitian menyatakan bahwa peningkatan akumulasi Hg dan Cd pada otot, hati dan ginjal pada ikan uji berumur 5.5 bulan (minggu ke 14) adalah yang terendah. Secara fisiologis ikan yang hidup di laboratorium dan yang hidup di tambak memiliki mekanisme regulasi dan metabolisme logam berat Hg dan Cd yang tidak jauh berbeda. Selama waktu kurang lebih 5.5 bulan yang dibutuhkan ikan bandeng untuk pertumbuhannya mencapai ukuran konsumsi, otot ikan bandeng uji mengandung Hg dan Cd lebih kecil dari standar yang ditentukan baik U.S. EPA maupun Departemen Kesehatan RI. Karenanya kualitas daging ikan yang demikian masih diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh manusia sebagai komoditi hasil laut segar.