Show simple item record

dc.contributor.advisorVitayala, Aida
dc.contributor.advisorSaleh A
dc.contributor.advisorSuharjo B
dc.contributor.authorMa'sum, Mursyid
dc.date.accessioned2023-05-10T05:27:28Z
dc.date.available2023-05-10T05:27:28Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117440
dc.description.abstractPenelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan dan kecepatan adopsi inovasi IB pada peternak sapi potong. Secara khusus tujuan penelitian adalah untuk (1) mengidentifikasi penerapan IB berdasarkan karakteristik internal dan eksternal serta karakteristik usaha peternak sapi potong; (2) mengidentifikasi persepsi peternak sapi potong terhadap aspek teknis, sosial-budaya, ekonomis dan kebijakan di bidang IB; (3) membangun model yang dapat menjelaskan pola keterkaitan faktor-faktor yang terkait dengan penerapan IB pada peternak sapi potong; dan (4) merancang strategi kebijakan IB pada peternak sapi potong. Penelitian dilakukan di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan dan Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan di Provinsi Jawa Timur dan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Penelitian dirancang sebagai penelitian survai deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Jumlah sampel total 240 peternak akseptor IB dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Analisis secara statistik menggunakan SEM (structural equation modeling). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa karakteristik internal, eksternal, usaha dan persepsi peternak sapi potong serta tingkat penerapan dan tingkat kecepatan adopsi inovasi IB menunjukkan perbedaan yang signifikan antar lokasi penelitian. Beberapa indikator yang signifikan terhadap konstruk karakteristik internal peternak sapi potong adalah umur peternak, tingkat pendidikan, pengalaman dalam memelihara sapi dan tingkat kekosmopolitan peternak. Untuk jumlah pemilikan sapi, tujuan pemeliharaan sapi, motivasi menggunakan IB, keanggotaan dalam kelompok IB dan besarnya pendapatan menjual pedet tidak signifikan terhadap konstruk karakteristik internal peternak sapi potong. Dari konstruk karakteristik eksternal peternak sapi potong, beberapa indikator yang signifikan adalah keadaan sarana prasarana, kepastian pasar sapi, intensitas penyuluhan IB dan ketersediaan informasi IB. Kelembagaan IB dan sumber informasi IB tidak signifikan terhadap konstruk karakteristik eksternal peternak sapi potong. Untuk konstruk persepsi, beberapa indikator yang signifikan adalah jenis sapi bibit, tanda-tanda fisik sapi bibit, pelayanan inseminator, tanda-tanda sapi induk berahi, norma sistem sosial, struktur sosial, peningkatan produksi hasil IB, keuntungan relatif menggunakan IB, kebijakan persilangan dan pemurnian; sedangkan tujuan pembibitan/IB, kelembagaan peternak sapi dan kebijakan campuran tidak signifikan terhadap konstruk persepsi peternak sapi potong terhadap IB. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penerapan IB adalah 51,1% dengan kisaran antara 36,4% dan 83,6%. Sekitar 85% responden masuk kategori sedang, yaitu menerapkan aspek-aspek IB antara 40% sampai dengan 60%. Hasil uji beda menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata tingkat penerapan IB antar lokasi penelitian. Untuk kecepatan adopsi inovasi IB menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 2,39 tahun dengan kisaran antara nol hingga 16 tahun. Hasil uji beda menggunakan Kruskal-WallisTest menunjukkan bahwa kecepatan adopsi IB antar lokasi penelitian berbeda nyata,..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleImplikasi Kebijakan Perbibitan Sapi Terhadap Adopsi Inovasi Inseminasi Buatan Pada Peternak Sapi Potongid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordCattle breeding policy, perception, artificial inseminationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record