Optimasi Pengelolaan Ekosistem Lamun Bagi Pengembangan Sumberdaya Perikanan di Teluk Youtefa Jayapura Papua
View/ Open
Date
2014Author
Tebaiy, Selvi
Yulianda, Fredinan
Fahrudin, Achmad
Muchsin, Ismudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengelolaan sumberdaya perikanan membutuhkan pengelolaan ekosistem sebagai habitat sumberdaya ikan yang baik. Kesadaran bahwa ekosistem pendukung perikanan seperti lamun telah mengalami degradasi secara luasan, jenis dan distribusinya yang berubah secara signifikan oleh tingginya pencemaran perairan. Tindakan penangkapan dengan menggunakan bahan perusak ekosistem dan biota yang ada didalamnya. Pembangunan kembali ekosistem menjadi sasaran utama didalam pengelolaan perikanan.
Pengelolaan ekosistem adalah mengenai tindakan yang bertujuan untuk mensinergiskan hubungan ekologi yang penting untuk kelestarian fungsi ekosistem. Didalam pengelolaan sumberdaya perikanan hubungan-hubungan ekologi sejak awal menjadi bahan pertimbangan dalam upaya-upaya pengelolaan, termasuk didalamya hubungan antara ekosistem dan sistem manusia itu sendiri.
Di Teluk Youtefa ekosistem lamun merupakan ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup ikan dan biota lain yang berasosiasi dengannya. Peranan penting lamun sebagai habitat bagi ikan telah mengalami degradasi luasan sejak Tahun 1973-2012 sebesar 139.86 ha atau 57.43%. Menurunnya luasan lamun di dalam Teluk Youtefa juga diduga mendukung kehilangan jenis lamun. Pada Tahun 2006 ditemukan tujuh spesies lamun namun pada Tahun 2012 ditemukan empat jenis yang terdistribusi dalam 139.86 ha. Jenis lamun Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis dan Halophila minor adalah jenis-jenis lamun yang ditemukan saat penelitian ini.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengelolaan ekosistem lamun bagi pengembangan sumberdaya perikanan di Teluk Youtefa Jayapura Papua. Lokasi studi di lakukan pada hamparan habitat lamun untuk melihat distribusi lamun dan sumberdaya ikan lamun serta pemanfaatan sumberdaya ikan oleh masyarakat dan praktek sistem pengelolaan perikanan berdasarkan hukum adat manjo di Teluk. Letak posisi geografis titik sampling yang dibagi menjadi tiga lokasi adalah Perairan Tobati (02035’18.66”S dan 1400 42’11.80“E) perairan Enggros I (02035’52.47”S dan 140042’14.10“E) dan perairan Enggros II (02036’15.22”S dan 140042’39.60“E).
Pengambilan data lamun dan ikan dilakukan di tiga lokasi sampling, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel lamun adalah dengan metode acak terstruktur menggunakan transek kuadrat, sedangkan untuk sebaran jenis menggunakan metode seagrass watch. Pengambilan sempel ikan menggunakan jaring eksperimen yaitu jaring pantai yang di modifikasi dari paranet yang dilengkapi dengan kantong pada bagian tengah dan dioperasikan secara menyapu dari arah laut ke darat atau menuju garis pantai. Data sosial ekonomi dan budaya serta hukum adat dengan wawancara mendalam pada nelayan dan pihak yang berkompeten di Kampung Tobati, Enggros, Nafri dan Desa Abe Pantai.
Collections
- DT - Fisheries [714]