dc.description.abstract | Covid-19 merupakan penyakit pernapasan yang telah menjadi pandemi di
berbagai negara sejak tahun 2019. Penyebaran Covid-19 yaitu melalui cairan yang
keluar saat batuk, bersin, maupun berbicara. Covid-19 dengan gejala berat dapat
menyebabkan kematian, sehingga WHO menghimbau masyarakat disemua negara
untuk lebih waspada terhadap infeksi Covid-19. Beberapa cara yang dilakukan
untuk menekan penyebarannya adalah dengan melakukan karantina mandiri,
karantina medis, melakukan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi.
Penelitian ini memodifikasi model penyebaran Covid-19 yang merujuk pada
penelitian Mishra et al. (2021) dan Acuña-Zegarra et al. (2021), sehingga diperoleh
model SVEQ1IQ2R. Modifikasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vaksinasi
terhadap penyebaran Covid-19 pada suatu populasi. Model tersebut menghasilkan
dua titik tetap yaitu titik tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik yang dianalisis
kestabilannya dengan mempertimbangkan bilangan reproduksi dasar (ℛ0).
Bilangan reproduksi dasar merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya
infeksi sekunder yang terjadi karena terinfeksinya individu rentan pada populasi.
Titik tetap bebas penyakit bersifat stabil asimtotik lokal saat ℛ0 < 1 dan titik tetap
endemik yang bersifat stabil asimtotik lokal saat ℛ0 > 1. Keadaan ℛ0 < 1 artinya
rata-rata individu terinfeksi berikutnya semakin menurun, sehingga tidak terjadi
wabah. Sebaliknya, saat ℛ0 > 1 individu yang tertular semakin meningkat sehingga
terjadi wabah pada suatu populasi tersebut.
Analisis sensitivitas setiap parameter pada model SVEQ1IQ2R terhadap ℛ0
menyatakan bahwa persentase efektivitas vaksin sangat berpengaruh dalam
menurunkan nilai ℛ0. Hal ini dapat dilihat pada hasil indeks sensitivitas dari
persentase efektivitas vaksin yang diperoleh paling tinggi diantara semua parameter
lain. Semakin besar nilai persentase efektivitas vaksin maka semakin kecil juga nilai
ℛ0 yang diperoleh. Selain itu, laju vaksinasi juga menunjang penurunan nilai ℛ0.
Analisis numerik memberikan gambaran bahwa dengan peningkatan persentase
efektivitas vaksin disertai dengan tingginya laju vaksinasi, maka keadaan bebas
penyakit dapat dicapai kurang dari 200 hari. Penelitian ini memberikan simpulan
bahwa vaksin Covid-19 dengan persentase efektivitas tinggi sangat diperlukan
dalam menekan penyebaran virus. Hal ini tentu saja harus disertai dengan laju
vaksinasi yang tinggi yang berarti cukup penting bagi setiap masyarakat untuk
melakukan vaksinasi Covid-19. | id |