Show simple item record

dc.contributor.advisorSianturi, Paian
dc.contributor.advisorSumarno, Hadi
dc.contributor.authorIslami, Miftahul Firdaus
dc.date.accessioned2023-04-13T02:52:46Z
dc.date.available2023-04-13T02:52:46Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117123
dc.description.abstractCovid-19 merupakan penyakit pernapasan yang telah menjadi pandemi di berbagai negara sejak tahun 2019. Penyebaran Covid-19 yaitu melalui cairan yang keluar saat batuk, bersin, maupun berbicara. Covid-19 dengan gejala berat dapat menyebabkan kematian, sehingga WHO menghimbau masyarakat disemua negara untuk lebih waspada terhadap infeksi Covid-19. Beberapa cara yang dilakukan untuk menekan penyebarannya adalah dengan melakukan karantina mandiri, karantina medis, melakukan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi. Penelitian ini memodifikasi model penyebaran Covid-19 yang merujuk pada penelitian Mishra et al. (2021) dan Acuña-Zegarra et al. (2021), sehingga diperoleh model SVEQ1IQ2R. Modifikasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vaksinasi terhadap penyebaran Covid-19 pada suatu populasi. Model tersebut menghasilkan dua titik tetap yaitu titik tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik yang dianalisis kestabilannya dengan mempertimbangkan bilangan reproduksi dasar (ℛ0). Bilangan reproduksi dasar merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya infeksi sekunder yang terjadi karena terinfeksinya individu rentan pada populasi. Titik tetap bebas penyakit bersifat stabil asimtotik lokal saat ℛ0 < 1 dan titik tetap endemik yang bersifat stabil asimtotik lokal saat ℛ0 > 1. Keadaan ℛ0 < 1 artinya rata-rata individu terinfeksi berikutnya semakin menurun, sehingga tidak terjadi wabah. Sebaliknya, saat ℛ0 > 1 individu yang tertular semakin meningkat sehingga terjadi wabah pada suatu populasi tersebut. Analisis sensitivitas setiap parameter pada model SVEQ1IQ2R terhadap ℛ0 menyatakan bahwa persentase efektivitas vaksin sangat berpengaruh dalam menurunkan nilai ℛ0. Hal ini dapat dilihat pada hasil indeks sensitivitas dari persentase efektivitas vaksin yang diperoleh paling tinggi diantara semua parameter lain. Semakin besar nilai persentase efektivitas vaksin maka semakin kecil juga nilai ℛ0 yang diperoleh. Selain itu, laju vaksinasi juga menunjang penurunan nilai ℛ0. Analisis numerik memberikan gambaran bahwa dengan peningkatan persentase efektivitas vaksin disertai dengan tingginya laju vaksinasi, maka keadaan bebas penyakit dapat dicapai kurang dari 200 hari. Penelitian ini memberikan simpulan bahwa vaksin Covid-19 dengan persentase efektivitas tinggi sangat diperlukan dalam menekan penyebaran virus. Hal ini tentu saja harus disertai dengan laju vaksinasi yang tinggi yang berarti cukup penting bagi setiap masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Pengaruh Vaksinasi Terhadap Dinamika Penyebaran Penyakit Covid-19id
dc.title.alternativeAnalysis of the Effect of Vaccination on the Dynamics of Covid-19 diseaseid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCovid-19id
dc.subject.keywordModel SVEQ1IQ2Rid
dc.subject.keywordVaksin Covidid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record