dc.description.abstract | Stochastic production frontier (SPF) adalah metode stochastic frontier
analysis (SFA) yang digunakan untuk menduga nilai produksi frontier dengan
mempertimbangkan adanya efek inefisiensi dan gangguan. Model SPF baku
mengasumsikan bahwa komponen gangguan mengikuti sebaran Normal dan
komponen inefisiensi mengikuti sebaran half Normal. Keberadaan amatan pencilan
pada data akan memengaruhi ketidakakuratan dalam menduga nilai parameter dan
menghasilkan sebaran dugaan nilai inefisiensi dan efisiensi teknis yang berlebihan.
Penelitian ini mencoba untuk menggunakan asumsi sebaran pada komponen
gangguan atau inefisiensi dengan sebaran yang lebih fleksibel. Model alternatif
yang digunakan adalah model SPF Normal-Gamma dan Student’s t-half Normal.
Penelitian ini akan menggunakan dua buah kajian. Kajian pertama yaitu
kajian simulasi merupakan kajian yang menggunakan sembilan data bangkitan.
Kajian simulasi bertujuan untuk mengetahui sifat statistik pendugaan parameter,
nilai inefisiensi, dan efisiensi teknis baik menggunakan model SPF baku maupun
model SPF alternatif. Selain itu, pada kajian simulasi juga akan menentukan model
SPF alternatif terbaik. Kajian simulasi menggunakan sembilan data bangkitan yang
merupakan kombinasi antara jumlah data dan persentase pencilan, dimana jumlah
data terdiri dari 100, 500, dan 1000 dan persentase pencilan adalah 1%, 3%, dan
5% terhadap nilai peubah respon (residual outlier). Kajian yang kedua adalah
kajian aplikasi yang menggunakan data Survei Struktur Ongkos Komoditas
Pertanian pada subsektor tanaman padi Tahun 2014 di Propinsi Sulawesi Selatan
dengan jumlah data sebanyak 3945 rumah tangga usaha tani. Pada kajian aplikasi
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar model SPF alternatif terbaik
mengoreksi dugaan usaha tani yang efisien terhadap model SPF baku.
Pada Kajian simulasi, model SPF Student’s t-half Normal menunjukkan
bahwa sebaran dugaan parameter, nilai inefisiensi, dan efisiensi teknis lebih
mendekati nilai parameter sebenarnya. Selain itu, hasil nilai MSE dari dugaan
inefisiensi dan efisiensi teknis memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan
kedua model SPF lainnya. Maka model SPF Student’s t-half Normal merupakan
model SPF alternatif terbaik. Kajian aplikasi dengan persentase pencilan sebesar
1% menunjukkan bahwa model SPF Student’s t-half Normal menghasilkan dugaan
nilai inefisiensi dan efisiensi teknis yang melandai pada bagian ekor kurva, yang
mengindikasikan model bersifat tidak monoton. Sehingga model SPF Student’s thalf
Normal memiliki sedikit amatan pencilan pada dugaan nilai inefisiensi dan
bebas dari amatan pencilan pada dugaan efisiensi teknis. Dugaan nilai efisiensi
teknis pada model SPF Student’s t-half Normal memiliki rentang dugaan yang lebih
kecil dari pada model SPF Normal-half Normal. Jumlah usaha tani yang efisien dan
tidak efisien pada model SPF Student’s t-half Normal untuk setiap kabupaten/kota
di Propinsi Sulawesi Selatan memiliki jumlah yang lebih besar daripada
menggunakan model SPF Normal-half Normal, secara rata-rata persentase
perubahan usaha tani yang efisien dengan model SPF Student’s t-half Normal
terhadap model SPF Normal-half Normal di Propinsi Sulawesi Selatan dikoreksi
bertambah sebesar 7,51%. Karena persentase perubahan dugaan usaha tani yang
efisien dan tidak efisien cukup besar, maka penting menangani amatan pencilan
pada data sebelum membentuk model SPF. Penelitian selanjutnya dapat
menggunakan model SPF Student’s t-half Normal pada data yang memiliki
pencilan terhadap nilai peubah bebas (leverage outlier) atau terhadap nilai peubah
bebas dan peubah respon (outlier influential), untuk menguji kekekaran model
tersebut dalam menangani keberadaan amatan pencilan. | id |