Kesesuaian Ruang Terbuka Hijau pada Pola Ruang Menggunakan Citra SPOT-7 di Kecamatan Sukaraja dan Babakan Madang Kabupaten Bogor
Abstract
Perkembangan daerah urban yang cukup tinggi berpengaruh pada percepatan pembangunan daerah, dan mengakibatkan perubahan tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan terkendali dengan adanya rencana tata ruang wilayah (RTRW). Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan tutupan lahan di Kecamatan Sukaraja dan Babakan Madang, serta analisis kesesuaian tutupan ruang terbuka hijau (RTH) dengan pola ruang RTRW Kabupaten Bogor. Analisis perubahan tutupan lahan dilakukan dengan mengklasifikasi secara visual menggunakan citra SPOT-7 tahun 2016 dan 2021. Hasil klasifikasi tutupan lahan memiliki nilai indeks kappa sebesar 0,91. Perubahan luas tutupan lahan menjadi lahan terbangun terus bertambah, sedangkan luas RTH menurun. Luas RTH mengalami penurunan sebesar 5,41% di Kecamatan Sukaraja dan 2,79% di Kecamatan Babakan Madang. Kesesuaian luas RTH dengan pola ruang RTRW di Kecamatan Sukaraja sebesar 93,71% pada tahun 2016 dan mengalami penurunan pada tahun 2021 menjadi 91,83%, sedangkan di Kecamatan Babakan Madang sebesar 97,87% pada tahun 2016 dan mengalami penurunan menjadi 97,14% pada tahun 2021. Luas RTH di Kecamatan Sukaraja dan Babakan Madang masih memenuhi aturan yang ditetapkan pemerintah yaitu minimal 30% dari luas wilayah perkotaan. The relatively high development of urban area has an effect on acceerating regional development, resulting in changes in land cover. Changes of land cover are controlled by having a regional spatial planning (RTRW). This study aims to analyze the suitability of green open space (RTH) cover with the spatial patterns of the Bogor Regency spatial plan. Analyze of land cover change was carried out by visual classification method using SPOT-7 imagery for 2016 and 2021. The results of land cover classification have a kappa index value of 0,91. Changes in land cover to built-up land have continued to increase, while the area of green open space decreased. The area of green open space decreased by 5,41% in Sukaraja District and 2,79% in Babakan Madang District. The suitability of the area green open space with spatial patterns in Sukaraja District was 93,71% in 2016 and decreased in 2021 to 91,83%, while in Babakan Madang District it was 97,87% in 2016 an decreased to 97,14% in 2021. The area of green open space in Sukaraja an Babakan Madang sub-district still meets the goverment’s regulations, namely a minimum of 30% of the urban area.
Collections
- UT - Forest Management [2545]