dc.description.abstract | Budidaya kacang tanah telah lama dibudidayakan di Indonesia dan umumnya ditanam di lahan kering. Kacang tanah merupakan komoditas terpenting kedua setelah kedelai di Indonesia dengan kandungan minyak dan protein yang tinggi, kacang tanah merupakan sumber lemak dan protein nabati yang penting bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat berdampak buruk untuk tanah, untuk itu perlunya pupuk yang ramah lingkungan seperti pupuk hayati. Salah satu pupuk hayati yang populer saat ini yaitu pupuk hayati mikoriza. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Cikabayan IPB dengan rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor dengan menggunakan tanaman kacang tanah. Perlakuan yang terdiri dari 8 taraf perlakuan yaitu perlakuan 1) Kontrol, 2) Pupuk NPK, 3) Pupuk organik, 4) Pupuk organik + NPK, 5) Mikoriza 5 gr, 6) NPK + Mikoriza 5 gr, 7) Pupuk organik + Mikoriza 5 gr, 8) Pupuk organik + NPK + Mikoriza 5 gr. Pupuk NPK yang digunakan adalah NPK 15-15-15 dengan dosis 2,8 g/tanam dan pupuk organik diberikan dengan dosis 180 g/tanaman. Rancangan ini dilakukan 3 kali ulangan sehingga total satuan percobaan menjadi 24 satuan percobaan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang primer, jumlah polong, bobot polong, kolonisasi atau infeksi akar, jumlah dan jenis spora. Hasil penelitian menunjukkan dengan pemberian pupuk NPK + pupuk organik + mikoriza 5 g dapat meningkatkan vegetatif dan generatif pada tanaman kacang tanah. Perlakuan NPK + pupuk organik + mikoriza 5 g (AOM) memiliki presentase infeksi yang sangat tinggi yaitu sebesar 86,67%. Pada perlakuan AOM memilki jumlah spora berjumlah 32 spora/10g tanah. Jenis spora yang berhasil berasosiasi ada 3 jenis yaitu Acaulospora sp1, Acaulospora sp2 dan Glomus etunicatum. | |