dc.description.abstract | Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas buah terpenting di Indonesia. Indonesia menjadi produsen buah nanas terbesar ke-empat dunia pada tahun 2020. Sistem budi daya nanas secara monokultur dapat menimbulkan keberadaaan hama dan penyakit yang terus menerus pada area perkebunan. Penyakit layu kutu putih yang disebabkan oleh Pineapple mealybug wilt-associated virus (PMWaV) dan diduga berasosiasi dengan fitonematoda. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi jenis fitonematoda pada tanaman nanas dengan tiga derajat kesehatan yaitu tanaman sehat, bergejala layu sedang, dan bergejala layu berat. Pengambilan sampel tanah dan akar dilakukan pada umur 3, 5, 13, dan 14 BST (Bulan Setelah Tanam). Nematoda diekstraksi dari tanah dengan metode flotasi-sentrifugasi, sedangkan sampel akar diekstraksi menggunakan metode mist chamber. Identifikasi morfologi nematoda berdasarkan pada karakteristik anterior (bentuk mulut dan stilet), posterior (bentuk ekor dan organ reproduksi), serta jenis anulasi atau permukaan kutikula nematoda. Tujuh genus fitonematoda yang teridentifikasi dari sampel tanah dan akar: Pratylenchus spp., Rotylenchulus spp., Meloidogyne spp., Helicotylenchus spp., Crinonemoides spp., Tylenchus spp., dan Rotylenchus spp.. Fitonematoda yang dominan pada sampel tanah adalah Rotylenchulus spp. (66,67/100 ml tanah), sedangkan Pratylenchus spp. mendominasi pada akar (58,33/10 g akar). Berdasarkan tiga derajat kesehatan tanaman, fitonematoda yang mendominasi sampel tanah adalah Rotylenchulus spp. pada derajat kesehatan tanaman sehat dan sedang, serta Meloidogyne spp. mendominasi sampel bergejala berat. Pratylenchus spp. mendominasi sampel akar dengan derajat kesehatan tanaman sehat dan berat, sedangkan Rotylenchulus spp. mendominasi pada sampel bergejala sedang. | id |