Show simple item record

dc.contributor.advisorAlimuddin
dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.authorNababan, Yanti Inneke
dc.date.accessioned2023-01-21T02:40:33Z
dc.date.available2023-01-21T02:40:33Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116215
dc.description.abstractUdang vaname merupakan komoditas budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sistem budidayanya berkembang pesat hingga mulai dibudidayaka dengan skala intensif. Permasalahan dalam budidaya udang vaname adalah kondisi iklim/lingkungan yang kurang optimal. Budidaya skala intensif juga akan menimbulkan efek stres yang dapat menurunkan performa pertumbuhan dan respons imunitas. Dampak yang lebih fatal dalam kegiatan budidaya udang ditimbulkan oleh infeksi bakteri dan virus yang menimbulkan penyakit. Vibrio harveyi dan white spot syndrome virus (WSSV) termasuk patogen utama dalam budidaya udang, terutama di Indonesia. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa wabah penyakit dapat diakibatkan oleh infeksi lebih dari satu patogen seperti virus dan bakteri yang dikenal dengan koinfeksi. Koinfeksi dapat mempercepat laju kematian dan jumlah kematian yang sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan pengendalian penyakit yang diakibatkan oleh koinfeksi lebih sulit dikendalikan dan ditangani dibandingkan dengan infeksi tunggal. Peningkatan imunitas dan resistansi udang terhadap koinfeksi perlu dilakukan. Penggunaan probiotik Pseudoalteromanas piscicida 1Ub, prebiotik fructooligosaccharide (FOS), dan kombinasi keduanya (sinbiotik) dapat menjadi salah satu alternatif dalam peningkatan respons imun udang seiring dengan peningkatan pada performa pertumbuhan. Namun penelitian gabungan probiotik P. piscicida 1Ub dan FOS terhadap pertumbuhan dan imunitas udang vaname pascakoinfeksi WSSV dan V. harveyi belum pernah dievaluasi sebelumnya. Tujuan umum penelitian ini adalah mengevaluasi potensi probiotik P. piscicida 1Ub, prebiotik FOS, dan sinbiotik untuk peningkatan performa pertumbuhan udang, dan pencegahan koinfeksi WSSV dan V. harveyi pada udang vaname. Rangkaian penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi tingkat mortalitas dan respons imun udang vaname pascakoinfeksi WSSV dan V. harveyi. Penelitian ini terdiri atas infeksi tunggal V. harveyi; infeksi tunggal WSSV; dan koinfeksi keduanya. Infeksi tunggal dilakukan dengan injeksi V. harveyi RfR 100 µL (104 CFU mL-1) atau WSSV 100 µL (5 kopi virus µL-1). Pada perlakuan koinfeksi, setelah 24 jam injeksi WSSV, udang diinjeksi dengan bakteri V. harveyi RfR sebanyak 100 µL sebagai infeksi sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koinfeksi mengakibatkan penurunan ekspresi gen imunitas dibandingkan dengan perlakuan infeksi tunggal WSSV dan V. harveyi. Koinfeksi juga mempercepat laju kematian dan total kumulatif kematian udang vaname (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan infeksi tunggal WSSV dan V. harveyi. Penelitian tahap kedua bertujuan bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi prebiotik FOS melalui pakan terhadap tingkat ekspresi gen terkait metabolisme dan performa pertumbuhan udang vaname. Pakan uji berupa pakan komersial yang disuplementasi prebiotik FOS (Pre) dengan empat dosis berbeda dan masing-masing terdiri atas tiga ulangan, yaitu: Pre-0% (kontrol), Pre-0,5%; Pre-1%, dan Pre-2%. Pemberian pakan dilakukan selama 30 hari dengan dosis 6% dari biomassa udang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian prebiotik FOS dapat meningkatkan ekspresi gen terkait metabolisme pada udang vaname. Suplementasi prebiotik FOS memberikan bobot rata-rata, pertumbuhan harian, dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol (P<0,05). Perlakuan Pre-0,5% menunjukkan rata-rata tingkat ekspresi gen tertinggi, namun performa pertumbuhan, dan kelangsungan hidup tidak berbeda (P>0,05) dengan perlakuan Pre-2%. Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi probiotik P. piscicida 1Ub, prebiotik FOS, dan sinbiotik (P. piscicida 1Ub + FOS) melalui pakan terhadap aktivitas enzim pencernaan, tingkat ekspresi gen terkait metabolisme dan performa pertumbuhan udang vaname. Pakan uji berupa pakan komersial yang disuplementasi probiotik P. piscicida 1Ub (Pro), prebiotik FOS 0,5% (Pre) dan gabungan probiotik P. piscicida 1Ub dan prebiotik FOS 0,5% (Sin). Pakan perlakuan diberikan selama 40 hari dengan dosis pakan 5% dari biomassa udang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik dapat meningkatkan aktivitas enzim pencernaan (amilase, lipase, protease), meningkatkan ekspresi gen terkait metabolisme (FBFase, FAS, lipase, GDH dan GS), serta performa pertumbuhan udang yang lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan semua perlakuan. Penelitian tahap keempat bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi probiotik P. piscicida 1Ub, prebiotik FOS, dan sinbiotik (P. piscicida 1Ub + FOS) terhadap peningkatan respons imun dan resistansi udang vaname terhadap koinfeksi WSSV dan V. harveyi. Pakan perlakuan terdiri atas pakan suplementasi Pro, Pre, dan Sin. Perlakuan kontrol tanpa suplementasi probiotik maupun prebiotik terdiri dari kontrol positif (KP) dan kontrol negatif (KN). Pemberian pakan dilakukan selama 40 hari. Udang dikoinfeksi dengan WSSV dan V. harveyi setelah 40 hari pemberian pakan. Infeksi udang dilakukan dengan udang diinjeksi WSSV sebanyak 100 µl (5 kopi virus µL-1), kemudian setelah 24 jam diinjeksi kembali bakteri V. harveyi 100 µL (104 CFU mL-1) dan KN yang diinjeksi PBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons imunitas seperti total hemosit (THC), aktivitas respiratory burst, aktivitas prophenoloxidase tertinggi pascapemberian pakan dan pascakoinfeksi WSSV terdapat pada perlakuan Sin. Peningkatan ekspresi gen terkait imunitas seperti LGBP, proPO, SP, Peroxinectin, Lys, Crus, Caspase, TLR2, Penaedin 4 juga signifikan pada perlakuan sinbiotik pascapemberian pakan perlakuan dan pascakoinfeksi (P<0,05). Pemberian sinbiotik juga memberikan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik (P<0,05) dibandingkan dengan semua perlakuan. Hasil dari seluruh tahap penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik mampu meningkatkan aktivitas enzim pencernaan, kinerja pertumbuhan, rasio konversi pakan, ekspresi gen terkait metabolisme dan respons imun, dan resistansi udang vaname terhadap koinfeksi WSSV dan V. harveyi. Pemberian sinbiotik merupakan perlakuan terbaik dibandingkan dengan kontrol maupun perlakuan probiotik dan prebiotik.id
dc.description.sponsorshipPMDSU-KEMENDIKBUDRISTEKid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePertumbuhan, Imunitas dan Ekspresi Gen Udang Vaname Pascaperlakuan Probiotik, Prebiotik, Sinbiotik dan Koinfeksi WSSV dan Vibrio harveyiid
dc.title.alternativeThe Growth, Immune Response and Gene expression of White Shrimp (Litopenaeus vannamei) after Administration of Probiotic, Prebiotik, Synbiotic and Coinfection of WSSV and Vibrio harveyiid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordKoinfeksiid
dc.subject.keywordPrebiotikid
dc.subject.keywordProbiotikid
dc.subject.keywordSinbiotikid
dc.subject.keywordUdang Vanameid
dc.subject.keywordVibrio harveyiid
dc.subject.keywordWSSVid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record