Show simple item record

dc.contributor.advisorSupramana
dc.contributor.advisorGiyanto
dc.contributor.authorIbrahim, Ahmad Yusuf
dc.date.accessioned2023-01-16T07:00:00Z
dc.date.available2023-01-16T07:00:00Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116067
dc.description.abstractLimbah Brassicaceae telah diteliti sebagai sumber biofumigan yang dapat mengendalikan nematoda puru akar (Meloidogyne sp.). Keefektifan tanaman Brassicaceae dalam menekan nematoda berhubungan dengan kandungan senyawa glukosinolat (GSL). Senyawa ini dapat dihidrolisis oleh enzim mirosinase dan air menjadi isotiosianat (ITS). ITS dikenal sebagai biofumigan dan dapat membunuh organisme tanah termasuk nematoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan glukosinolat total limbah tanaman Brassicaceae terhadap nematoda dan mikrob tanah lainnya. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu: (1) penentuan kadar GSL total limbah Brassicaceae, (2) pengujian pengaruh perlakuan limbah Brassicaceae terhadap komunitas nematoda tanah, (3) pengujian keefektifan perlakuan limbah Brassicaceae terhadap fitonematoda tanah, dan (4) pengujian pengaruh limbah Brassicaceae terhadap keanekaragaman dan kelimpahan mikrob tanah. Penelitian menggunakan enam jenis limbah Brassicaceae, yaitu daun lobak (Raphanus sativus), batang dan daun kailan (Brassica oleracea var. alboglabra), batang dan daun brokoli (B. oleracea var. italica), batang dan daun kubis (B. oleracea var. capitata), daun caisin (B. chinensis var. parachinensis), dan gulma kamanilan (Rorippa indica). Tahap pertama adalah pemeriksaan kadar GSL total limbah Brassicaceae menggunakan metode spektrofotometri yang dimodifikasi. Seluruh jenis limbah Brassicaceae digerus bersamaan dengan nitrogen cair, dihilangkan lemaknya, dan dikeringkan. Tepung limbah Brassicaceae kemudian diambil sebanyak 0,1 g lalu dihomogenkan dengan metanol 80%, diinkubasi selama semalam, dan disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama empat menit. Supernatan yang terbentuk diambil dan ditambahkan metanol 80% hingga volumenya 2 mL. Ekstrak kasar yang terdapat dalam supernatan diambil 100 µL, dicampur 0,3 mL ddH2O dan 3 mL 2 mM Na2PdCl4, dan diinkubasi pada suhu ruang selama satu jam. Nilai absorbansi diukur dengan panjang gelombang 425 nm (A425) dan jumlah GSL total diperkirakan dengan memasukkan nilai optical density ke dalam persamaan Y = 1,40 + 118,86 x A425. Tahap kedua adalah pengujian pengaruh perlakuan limbah Brassicaceae terhadap komunitas nematoda tanah. Pada tahap ini, limbah Brassicaceae yang digunakan adalah daun lobak, batang kailan, batang dan daun brokoli, batang dan daun kubis, dan daun kamanilan. Masing-masing jenis limbah Brassicaceae tersebut dicacah hingga berukuran ±1 cm, dimasukkan sebanyak 15 g ke dalam polibag berisi 500 g tanah terinfestasi nematoda, dilembapkan dengan air, dan diikat rapat untuk proses biofumigasi selama dua minggu. Sebagai kontrol positif, digunakan nematisida berbahan aktif Karbofuran dengan dosis anjuran 1 g untuk tiap polibag. Kontrol negatif tidak diaplikasikan perlakuan apapun dan polibag diikat rapat seperti perlakuan lainnya. Pengamatan dilakukan sebelum perlakuan dan dua minggu setelah proses biofumigasi limbah Brassicaceae. dst ...id
dc.description.sponsorshipLembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengaruh Perlakuan Limbah Brassicaceae terhadap Keanekaragaman dan Kelimpahan Nematoda serta Mikrob Penghuni Tanahid
dc.title.alternativeThe Effect of Brassicaceae Waste Treatment on the Diversity and Abundance of Nematodes and Soil Microbsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis indeksid
dc.subject.keywordbiofumiganid
dc.subject.keywordnematoda free-livingid
dc.subject.keywordXiphinema brevicollumid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record