Kitosan Dengan Penambahan Minyak Esensial Serai Sebagai Pengawet Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) Varietas Kristal
Date
2022Author
Sari, Syarifah Meutiah Eka
Suparto, Irma Herawati
Wahyuni, Wulan Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Jambu biji (Psidium guajava L.), merupakan salah satu buah jambu unggulan dari Indonesia yang mampu bersaing di pasar global. Salah satu varietas jambu biji yang nilai jualnya cukup tinggi adalah varietas jambu kristal. Buah jambu kristal termasuk jenis buah klimaterik yang menyebabkan umur simpan jambu kristal relatif singkat. Hal ini tentu menghambat proses perdagangan buah. Penggunaan pelapis edible berbahan dasar kitosan dengan penambahan minyak esensial diharapkan mampu meningkatkan umur simpan dari buah jambu kristal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pelapis edible kitosan dengan penambahan minyak esensial serai, serta menguji efektivitasnya dalam meningkatkan umur simpan dan menjaga kualitas dari buah jambu biji varietas kristal selama masa penyimpanan.
Minyak esensial sebelumnya dikonfirmasi terlebih dahulu kandungan senyawanya dengan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Selanjutnya, minyak esensial serai dan pelapis edible kitosan yang divariasikan dengan ketiga konsentrasi minyak serai (0,1; 0,3; dan 0,5%) diujikan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Setelah kemampuan ketiga konsentrasi minyak serai dibuktikan, pelapis edible dikarakterisasi dengan Fourier-transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk melihat gugus fungsi yang terdapat pada larutan pelapis edible. Kemampuan pelapis edible yang dibuat diujikan pada buah jambu kristal dengan memperhatikan beberapa parameter fisikokimia dan mikrobiologisnya. Parameter susut bobot, kecerahan buah, intensitas warna, derajat keasaman (pH), total asam tertitrasi, total padatan terlarut, dan analisis mikroba diujikan selama penyimpanan buah jambu kristal dengan jarak tiga hari sekali.
Kandungan senyawa utama sitral pada minyak serai terkonfirmasi pada penelitian ini. Neral dan geranial (2 isomer dari sitral) masing-masing didapatkan dengan kelimpahan 38,54% dan 39,26%. Pada pengujian aktivitas antibakteri, terlihat bahwa baik minyak esensial serai maupun emulsi kitosan-minyak serai memiliki daya hambat terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Zona hambat yang dihasilkan menunjukkan peningkatan seiring dengan konsentrasi minyak serai yang ditambahkan. Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya puncak khas dari sitral yang muncul pada bilangan gelombang 1736 cm-1. Pada aplikasinya, pelapis kitosan dengan penambahan konsentrasi minyak serai 0,3% dan 0,5% terbukti mampu memperpanjang umur simpan buah jambu kristal hingga 18 hari penyimpanan. Dari hasil pengujian selama masa simpan, pelapis kitosan dengan konsentrasi minyak serai 0,3 dan 0,5% mampu menahan penurunan intesitas warna dan total asam tertitrasi. Selain itu pelapis juga mampu menahan kenaikan laju susut bobot, total padatan terlarut, angka kapang khamir dan angka lempeng total dari buah jambu kristal selama masa penyimpanan.