Pemanfaatan Bahan Organik Tahan Lapuk untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah (Permeabilitas dan Kekuatan Geser Tanah)
Date
2022-12-29Author
Matin, Muhammad Maulana
Purwakusuma, Wahyu
Yusuf, Sri Malahayati
Metadata
Show full item recordAbstract
Penurunan produktivitas pertanian di Indonesia umumnya disebabkan oleh
terjadinya penurunan kualitas tanah akibat penggunaan tanah secara terus-menerus.
Penurunan produktivitas juga dialami oleh PT Great Giant Pineapple (GGP) sejak
2018. Hal tersebut terjadi karena kandungan bahan organik yang rendah dan
terjadinya pemadatan tanah. Pemadatan tanah dapat diatasi dengan pemberian
bahan organik. Pemberian bahan organik sering mengalami kendala akibat
residence time-nya yang relatif singkat terutama untuk tanaman berumur panjang
seperti nanas. Salah satu alternatif adalah dengan memanfaatkan limbah ekstraksi
bromelain yang tersedia. Penelitian ini bertujuan mengidentikasi pengaruh aplikasi
limbah ekstraksi bromelain dan bambu cacah berbagai dosis terhadap proses
agregasi, kekuatan geser tanah dan permeabilitas tanah. Penelitian dilakukan di
lokasi 88 C2 Kebun PT GGP, Lampung Tengah dengan metode rancangan acak
kelompok (RAK) faktorial. Tanah dengan perlakuan limbah ekstraksi bromelain
memiliki indeks stabilitas agregat tanah yang lebih tinggi dibandingkan tanah
dengan perlakuan bambu cacah. Laju permeabilitas tanah mengalami penurunan
pada 5 bulan setelah aplikasi bahan organik baik pada limbah ekstraksi bromelain
maupun bambu cacah. Pemberian bahan organik memicu pertumbuhan akar
tanaman nanas sehingga meningkatkan nilai kekuatan geser tanah. Semakin tinggi
dosis bahan organik yang diberikan maka semakin baik dampaknya terhadap sifat
fisik tanah. The decline in agricultural productivity in Indonesia is generally caused by a
decrease in soil quality due to continuous land use. PT Great Giant Pineapple (GGP)
has also experienced a decline in productivity since 2018. This is due to the low
organik matter content and soil compaction. Soil compaction can be overcome by
adding organik matter. The application of organik matter often experiences
problems due to its relatively short residence time, especially for long-lived plants
such as pineapple. One alternative is to utilize the available bromelain extraction
waste. This study aims to identify the effect of the application of bromelain
extraction waste and various doses of chopped bamboo on the aggregation process,
soil shear strength and soil permeability. The research was conducted at location 88
C2 of PT GGP's plantation, Central Lampung with a factorial randomized block
design (RBD) method. Soil treated with bromelain waste extraction had a higher
soil aggregate stability index than soil treated with chopped bamboo. The rate of
soil permeability decreased 5 months after the application of organik matter in both
bromelain extraction waste and chopped bamboo. The application of organik matter
triggers the growth of pineapple plant roots thereby increasing the shear strength
value of the soil. The higher the dose of organik matter given, the better the impact
on soil physical properties.
