dc.description.abstract | Indonesia memiliki sekitar 45% wilayah dengan pegunungan yang peka
terhadap erosi. Tanah longsor adalah salah satu bencana yang sering terjadi di
Kabupaten Tanah Datar. Kabupaten Tanah Datar terletak di cekungan gunung dan
perbukitan yang melingkar dengan ketinggian berkisar antara 100 – 2.891 mdpl laut
dan sebagian besar wilayahnya memiliki kemiringan di atas 15%. Pemetaan daerah
rawan bencana tanah longsor berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) sudah
banyak dilakukan oleh para peneliti, digunakan untuk menilai daerah rawan tanah
longsor untuk mengurangi kerusakan yang dapat terjadi. Analisis spasial rawan
tanah longsor dilakukan menggunakan metode skoring dan pembobotan dari
Puslittanak (2004) dengan lima parameter, yaitu tutupan lahan, kemiringan lereng,
curah hujan, jenis tanah, dan jenis batuan. Setelah itu dilakukan tumpang susun
hasil analisis dengan peta tutupan lahan permukiman dan peta peruntukan wilayah
untuk permukiman untuk mengetahui wilayah yang berisiko terkena tanah longsor.
Kelas kerawanan dan risiko dibagi menjadi tiga kelas, yaitu rendah, sedang, dan
tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Tanah Datar di dominasi oleh
kelas kerawanan tanah longsor tinggi sebesar 51,9% atau seluas 681,28 km2
.
Sebesar 84% tutupan lahan permukiman berisiko sedang terkena tanah langsor.
Kawasan peruntukan wilayah permukiman di dominasi oleh kelas berisiko tinggi,
yaitu sebanyak sembilan kecamatan. | id |