Show simple item record

dc.contributor.advisorBahtiar, Effendi Tri
dc.contributor.authorAlfajari, Faiz
dc.date.accessioned2022-11-30T08:44:18Z
dc.date.available2022-11-30T08:44:18Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115397
dc.description.abstractPemanfaatan kayu sebagai bahan konstruksi masih menjadi pilihan utama, sehingga penggunaan bahan alam dengan sifat yang sebanding perlu dilakukan. Bambu andong memiliki sifat yang sebanding dengan kayu sebagai bahan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait kapasitas tekuk dan nilai faktor tekuk bambu andong pada kolom tunggal dan multikolom untuk komponen struktur bangunan. Tekuk merupakan peristiwa ketika struktur kolom tidak mampu lagi mempertahankan bentuk aslinya. Nilai kapasitas tekuk tertinggi dimiliki oleh kolom rangkap 4 berukuran panjang 1 meter sebesar 170 kN, sedangkan nilai kapasitas tekuk terendah terdapat pada kolom tunggal dengan panjang 6 meter sebesar 4 kN. Kolom struktur dikatakan aman ketika nilai faktor tekuk empiris yang dianalisis lebih besar dibandingkan faktor tekuk teoritis. Nilai faktor tekuk empiris karakteristik (Rk) dan batas bawah 5% (R0.05) menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan faktor tekuk teoritis pada semua komponennya sehingga aman digunakan dalam analisis struktur.id
dc.description.abstractBamboo has properties comparable to wood as a construction material. Andong bamboo is a natural solid material to be used in the construction world. This study aims to provide information regarding the buckling capacity and buckling factor values of andong bamboo in single and multi-column columns for building structural components. Buckling is an event when the column structure is no longer able to maintain its original shape. The highest buckling capacity value is owned by a double-four column measuring 1 meter in length of 170 kN. In contrast, the lowest buckling capacity value is found in a single column with a length of 6 meters at 4 kN. The structural column is said to be safe when the empirical buckling factor analyzed is greater than the theoretical buckling factor. The empirical buckling factor characteristic capacity (Rk) and the lower limit of 5% (R0.05) produces a higher value than the theoreticalid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Panjang dan Batang Penyusun Kolom terhadap Faktor Tekuk Bambu Andongid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAndong bambooid
dc.subject.keywordbuckling factorid
dc.subject.keywordbuckling capacityid
dc.subject.keywordcolumnid
dc.subject.keywordmulticolumnid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record