Analisis Tekuk Kolom Bambu Hitam Sebagai Komponen Struktur Bangunan
Abstract
Bambu merupakan salah satu alternatif biomaterial terbarukan yang dapat dikembangkan sebagai bahan konstruksi dan bersifat komplementer terhadap kayu. Bambu hitam (Gigantochloa atroviolaceae) merupakan tanaman yang tumbuh lurus dengan batang hitam kuat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi. Penelitian ini bertujuan memberikan informasi terkait kapasitas tekuk dan nilai faktor tekuk bambu hitam pada kolom tunggal dan multikolom sebagai komponen struktur bangunan. Contoh uji yang digunakan merupakan bambu hitam dengan ukuran 4 dan 6 m serta ditambahkan data hasil pengujian sebelumnya dengan berukuran 1, 2, dan 3 m untuk analisis faktor tekuk. Pengujian tekuk dilakukan menggunakan mesin uji tekuk kolom bambu ukuran penuh kapasitas 100 ton. Nilai kapasitas tekuk tertinggi dimiliki oleh kolom rangkap empat berukuran panjang 1 m yaitu 207 kN, sedangkan kolom tunggal dengan panjang 6 m memiliki kapasitas tekuk terendah yaitu 3 kN. Hasil analisis faktor tekuk menunjukkan bahwa kapasitas tekuk karakteristik dan batas bawah 5% yang telah dikoreksi faktor tekuk aman digunakan dalam analisis struktur kolom bambu hitam. Bamboo is an alternative renewable biomaterials developed as a construction material and complementary to wood. Hitam Bamboo (Gigantochloa atroviolaceae) is a plant that can grow straight with intense black culm that can be used as construction materials. This study aims to Hitam Bamboo in single and multi-culm columns as components of building structures. The test samples used were Hitam bamboo with sizes of 4 and 6 m and added data from the results of previous tests with sizes of 1, 2, and 3 m for buckling factor analysis. Buckling testing is carried out using a full-size bamboo column buckling testing machine with a capacity of 100 tons. The highest buckling capacity value is owned by a four-culm column measuring 1 m long, 207 kN. In contrast, a single column with 6 m length has the lowest buckling capacity of 3 kN. The results of the buckling factor analysis showed that the characteristic buckling capacity and the lower limit of 5% corrected by buckling factor are safe for analyzing bambu hitam column
structures.
Collections
- UT - Forest Products [1982]