Show simple item record

dc.contributor.advisorMasy'ud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorAulia Rahman, Dede
dc.contributor.authorAzizah, Lutfia
dc.date.accessioned2022-11-24T07:39:30Z
dc.date.available2022-11-24T07:39:30Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115342
dc.description.abstractRusa Timor (Rusa timorensis) merupakan satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Menurut IUCN Rusa timor termasuk dalam Red List jenis satwa dilindungi dengan kategori rentan (vulnerable). Rusa timor memiliki potensi untuk dimanfaatkan baik daging, rangga, kulit dan aneka produk olahan, maupun sebagai obyek daya tarik wisata. Upaya pengembangan pemanfaatan rusa timor secara lestari pada dasarnya dapat dilakukan baik di dalam habitat alami (insitu) seperti melalui pengelolaan Taman Wisata Alam, maupun di luar habitat alami (exsitu) melalui penangkaran. Keberadaan rusa timor dan usaha penangkarannya di sanctuary TWA Gunung Tunak pada dasarnya dimaksudkan sebagai salah satu upaya menyediakan obyek daya tarik wisata yang menjadi mandat utama dari pengelolaan TWA Gunung Tunak. Dalam pengelolaan pemanfaatannya tersebut perlu memperhatikan prinsip pengelolaan dan kesejahteraan satwanya, termasuk didalamnya adalah aspek pola perilaku harian dan respon perilaku rusa terhadap kehadiran pengunjung. Selain dari perspektif teknis biologis yang berhubungan dengan aspek pengelolaan rusa timor, maka hal penting lain yang perlu dikaji adalah terkait valuasi ekonomi dari keberadaan rusa timor sebagai obyek wisata di TWA Gunung Tunak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan dan menilai tingkat kesejahteraan rusa timor menggunakan metode observasi dan wawancara dengan analisis data berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor P.9/IVSET/2011 tentang Pedomaan Etika dan Kesejahteraan Satwa di Lembaga Konservasi. Tujuan lainnya yaitu terkait pola perilaku harian dan respon perilaku rusa timor terhadap kehadiran pengunjung dengan menggunakan metode focal animal sampling. Tujuan penelitian ketiga adalah menganalisis valuasi ekonomi rusa timor sebagai obyek daya tarik wisata menggunakan metode observasi, wawancara, accidental sampling dengan analisis data menggunakan perhitungan willingness to pay dan uji chi square untuk menganalisis hubungan karakteristik pengunjung dengan nilai WTP. Penentuan nilai WTP dilakukan dengan teknik bidding game. Tujuan penelitian keempat adalah merumuskan strategi pengembangan penangkaran rusa timor sebagai obyek wisata di TWA Gunung Tunak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek teknis pengelolaan rusa yang berbasis pada lima prinsip kesejahteraan satwa, terutama yang terkait dengan aspek pengelolaan pakan, perkandangan, dan perawatan kesehatan sudah dilakukan dengan baik, dengan tingkat kesejahteraan satwa rusa di Sanctuary TWA Gunung Tunak berada dalam kategori Baik dengan persentase nilai 72.86 %. Hasil penelitian tentang pola perilaku harian rusa timor di TWA menunjukkan bahwa pola perilaku hariannya didominasi oleh perilaku makan (ingestif) dan perilaku istirahat (resting) dengan persentase frekuensi sebesar 37.50%, diikuti pola perilaku. Dalam hal pola penggunaan ruang, hasil penelitian menunjukkan bahwa rusa timor secara tetap menggunakan ruang-ruang di areal sanctuary TWA Gunung Tunak terutama untuk tempat makan, istirahat, dan pergerakan hariannya. Hasil penelitian terkait respon perilaku harian rusa timor terhadap pengunjung, menunjukkan bahwa rusa memberikan respon perilaku responsif, jinak dan interaktif dengan pola penggunaan ruang secara tetap baik untuk tempat makan, tempat istirahat maupun tempat pergerakan hariannya. Hasil penelitian tentang valuasi ekonomi rusa timor sebagai obyek wisata menunjukkan bahwa rata-rata nilai kesediaan membayar (WTP) setiap pengunjung sebesar Rp 21.162 dengan perkiraan jumlah total penerimaan setahun sebesar Rp. 52.853.167 berdasarkan perkiraan jumlah tiket masuk kawasan. Hasil analisis tentang strategi pengembangan sanctuary ke depan menunjukkan ada beberapa upaya yang harus dilakukan yakni serta strategi yang diperlu dilakukan oleh pihak BKSDA NTB adalah strategi dengan dengan nilai 2.5 dengan cara mengoptimalkan dan meningkatkan kerjasama serta memanfaatkan anggaran sesuai perencanaan yang telah disusun untuk memaksimalkan pelaksanaan dan pengembangan sanctuary rusa timor. Hasil penelitian ini diharapkan menambah dan memperkaya informasi terkait teknis biologis dan nilai ekonomi pada rusa timor serta masukan untuk pengelola dalam rangka perbaikan dan peningkatan pengelolaan sanctuary.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Sanctuary dan Valuasi Ekonomi Rusa Timor Sebagai Obyek Wisata di TWA Gunung Tunak.id
dc.title.alternativeSanctuary Development Strategy and Economic Valuation of Timor Deer as a Tourism Object in TWA Gunung Tunakid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFocal animal samplingid
dc.subject.keywordkesejahteraan satwaid
dc.subject.keywordrusa timorensisid
dc.subject.keywordSWOT willingness to payid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record