Show simple item record

dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.advisorFindi, Muhammad
dc.contributor.authorSinaga, Magdalena
dc.date.accessioned2022-11-01T06:15:13Z
dc.date.available2022-11-01T06:15:13Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115131
dc.description.abstractIsu sosial ketimpangan gender telah dipelajari secara ekstensif di berbagai disiplin ilmu (Minasyan et al, 2019). Perlu dicatat bahwa masuknya perempuan dalam angkatan kerja merupakan sumber daya yang dapat menjadi pendorong pembangunan suatu negara. Inilah kunci keberhasilan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mencapai kesetaraan gender. Penelitian yang dilakukan oleh Atacan et al (2020) menyebutkan bahwa peran perempuan dalam partisipasi angkatan kerja akan berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Perempuan yang berpartisipasi dalam pasar kerja berpotensi meningkatkan pendapatan total rumah tangga sehingga mengurangi kemiskinan. Studi ini membahas hasil ekonomi dari kesetaraan gender dari beberapa perspektif, yang diwakili oleh pertumbuhan ekonomi. Literatur ini menyelidiki efek dari tiga aspek (pekerjaan, kesehatan, pendidikan) dari kesetaraan gender. Literatur tentang ekonomi feminis setuju bahwa kesetaraan gender sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi (Braunstein et al, 2019).Secara khusus, perbaikan dalam kesetaraan gender dapat meningkatkan modal manusia melalui jalur yang berbeda, seperti kemampuan tenaga kerja, kemampuan dalam produktivitas, penurunan tingkat fertilitas, penurunan tingkat kematian anak, dan perbaikan dalam reproduksi sosial (Braunstein et al, 2019). Pada saat yang sama, peningkatan sumber daya manusia merupakan pendorong ekonomi yang penting (Zhu dan Li, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara bias gender dan variabel makro terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kuadran untuk melihat kondisi bias gender dengan menggunakan indikator pendidikan, tenaga kerja, kesehatan, dan ekonomi serta regresi data panel untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di 26 kabupaten/kota selama periode 2013- 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan Indeks Pembangunan Gender belum mampu mengurangi kesenjangan secara signifikan dalam pencapaian kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan. Kesenjangan masih terlihat tetap dan cenderung tidak berubah, masih terdapat bias pada sektor ketenagakerjaan, pendidikan, dan ekonomi. Hasil estimasi model, pengaruh bias pada sektor ketenagakerjaan, kesehatan, dan pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan variabel pertumbuhan penduduk, tingkat partisipasi angkatan kerja, dan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Upaya serius diperlukan bagi pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat agar seluruh komponen pembangunan, baik dari sektor ketenagakerjaan, pendidikan, maupun kesehatan, menjadi responsif gender. Misalnya peningkatan jurusan yang meningkatkan kreativitas bagi perempuan sehingga berdampak pada peningkatan kapasitas perempuan memasuki pasar kerja, adanya pelatihan teknologi dan keterampilan bagi perempuan.id
dc.description.sponsorshipAPBN Badan Pusat Statistikid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universiryid
dc.titleBias Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgender biasid
dc.subject.keywordhealthid
dc.subject.keywordeducationid
dc.subject.keywordeconomyid
dc.subject.keywordlaborid
dc.subject.keywordIPGid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record