Show simple item record

dc.contributor.advisorSarma, Ma'mun
dc.contributor.advisorBaga, Lukman M
dc.contributor.authorMabrur, Yusuf
dc.date.accessioned2022-10-31T12:48:07Z
dc.date.available2022-10-31T12:48:07Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115125
dc.description.abstractPerkembangan ekonomi di dunia saat ini telah memasuki gelombang ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreativitas individu atau kelompok dengan memanfaatkan kemampuan intelektualnya dalam menghasilkan nilai ekonomi dari produk atau jasa yang ditawarkan. Ekonomi kreatif dengan industri kreatif memiliki pengertian yang berbeda. Ekonomi kreatif merupakan konsep struktur ekonomi baru dalam meningkatkan pendapatan suatu daerah atau negara, sedangkan industri kreatif merupakan kegiatan kreatif yang menghasilkan nilai dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh pelaku usaha kreatif. Industri kreatif di Indonesia memiliki tujuh belas (17) subsektor ekonomi kreatif yaitu aplikasi, arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, desain interior, fotografi, musik, kriya, fesyen, penerbitan, permainan interaktif, seni pertunjukan, periklanan, film dan video, seni rupa dan telivisi dan radio. Kondisi Kota Bekasi saat ini tidak lagi mendukung dalam pengembangan industri manufaktur dikarenakan keterbatasan lahan. Solusi dari permasalahan tersebut dalam meningkatkan ekonomi daerah salah satunya adalah dengan mengembangkan ekonomi kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif Kota Bekasi mempunyai daya tarik sendiri, yaitu melibatkan partisipasi dan kemandirian dari pelaku industri kreatif Kota Bekasi. Berdirinya Bekasi Creative Hub (BCH) pada tahun 2020 sebagai bukti, bahwa ekonomi kreatif Kota Bekasi telah berkembang berbasis komunitas. BCH adalah organisasi independen yang bergerak dibidang ekonomi kreatif dengan tujuan sebagai wadah jejaring dan kolaborasi para pelaku industri kreatif dan komunitas kreatif di Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis kondisi existing BCH dalam membantu mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bekasi; 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi BCH dalam membantu mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bekasi; 3) merumuskan strategi dan program dalam membantu mengembangkan ekonomi kreatif berbasis komunitas di Kota Bekasi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan key informants BCH, serta penyebaran kuesioner kepada pelaku industri kreatif yang tergabung di BCH. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan pertama penelitian adalah dengan pendekatan Social Enterprise Model Canvas (SEMC). Kemudian untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua menggunakan metode kombinasi SEMC dan Strength, weakness, opportunity dan Threats (SWOT). Berikutnya untuk menjawab tujuan penelitian ketiga menggunakan metode analisis matriks SWOT dengan tujuan merumuskan strategi usulan. Langkah terakhir adalah menurunkan strategi usulan ke dalam program sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Kota Bekasi dalam mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bekasi dalam menentukan kebijakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas di Kota Bekasi (Studi Kasus: Bekasi Creative Hub)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEkonomi Kreatifid
dc.subject.keywordSocial Enterprise Model Canvasid
dc.subject.keywordBekasi Creative Hubid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record