Show simple item record

dc.contributor.advisorPriawandiputra, Windra
dc.contributor.advisorliza, chandra
dc.contributor.authorIlham
dc.date.accessioned2022-10-20T07:39:16Z
dc.date.available2022-10-20T07:39:16Z
dc.date.issued2022-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115043
dc.description.abstractMikrodebris merupakan partikel yang terbentuk dari fragmentasi makrodebris maupun sengaja dibuat untuk keperluan manusia dengan ukuran <5 mm kemudian lepas ke lingkungan laut dan mencemari berbagai macam ekosistem beserta organisme yang menghuninya. Keberadaan mikrodebris di alam tidak lepas dari aktivitas antropogenik yang ada di sekitarnya. Kepulauan Spermonde dengan kekayaan biodiversitasnya, disaat yang sama memiliki penduduk yang padat di beberapa pulau sekaligus mendapat dampak antropogenik dari daratan utama yang mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar. Tekanan antropogenik menjadi salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap penurunan kualitas lingkungan dan tutupan karang yang ada di kepulauan Spermonde. Sebagai polutan yang masih belum diketahui secara luas, kontaminasi mikrodebris dikhawatirkan akan memberi dampak negatif pada karang dalam konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, pengumpulan data keberadaan dan tingkat kontaminasi mikrodebris pada ekosistem terumbu karang di perairan spermonde menjadi sangat perlu untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memeriksa adanya kontaminasi mikrodebris pada karang keras (Hard coral) dan perairan di Kepulauan Spermonde, (2) Menghitung kelimpahan mikrodebris pada karang keras dan kolom air beserta distribusinya berdasarkan empat zona yang ada di Kepulauan Spermonde, (3) Mengidentifikasi karakteristik mikrodebris berdasarkan bentuk, kelompok ukuran dan jenis polimer/sumbernya. Sampling pada karang keras diantaranya Fungia fungites, Galaxea fascicularis, Porrites cylindrical dan kolom air dilakukan di empat pulau yang merepresentasikan empat zona yang ada di kepulauan Spermonde, yakni: Kayangan, Barrang Lompo, Badi, dan Gondong Bali. Mikrodebris pada jaringan karang dan air diekstrak dengan menambahkan H2O2 30%, lalu disaring dengan sistem vakum. Partikel yang didapatkan diobservasi menggunakan mikroskop stereo kemudian diklarifikasi menggunakan mikroskop FTIR untuk mengetahui jenis polimernya. Penelitian ini menunjukkan bahwa semua spesies karang keras (F. fungites, G. fascicularis, P. cylindrica) dan kolom air terkontaminasi mikrodebris di semua zona yang ada di kepulauan Spermonde dengan kelimpahan berkisar antara 1.44 ± 0.33 hingga 11.38 ± 1.31 partikel per specimen. Kelimpahan mikrodebris tertinggi ditemukan pada pulau yang terdekat dengan daratan utama dan pulau yang memiliki jumlah penduduk yang paling tinggi. Fiber dan fragmen yang ditemukan terdiri dari empat kelompok ukuran, serta bahan polimer yang paling banyak adalah cat dan katun. Cat yang ditemukan diduga berasal dari cat kapal yang lepas akibat gesekan. Sementara katun berasal dari bahan tekstil yang dikenakan oleh penduduk setiap harinya. Pakaian berpotensi melepaskan serat fiber pada saat terjadi gesekan saat beraktivitas maupun dari emisi hasil dari proses pencucian.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKontaminasi Mikrodebris Pada Karang Keras di Kepulauan Spermonde Provinsi Sulawesi Selatan.id
dc.title.alternativeContamination in Scleractinian Coral on Spermonde Archipelago, South Sulawesiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFungia fungitesid
dc.subject.keywordGalaxea fascicularisid
dc.subject.keywordMikroskop FTIRid
dc.subject.keywordPorites cylindricaid
dc.subject.keywordWater columnid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record