Optimasi Lubang Katup Aliran Oksigen pada Tungku Sekam Skala Industri Kecil

Abstract

Penggunaan bahan bakar berbasis fosil seperti minyak bumi dan gas bumi yang semakin tinggi menyebabkan adanya ketidakseimbangan kebutuhan energi dengan ketersediaan energi tersebut. Oleh karena itu dilakukan pemanfaatan biomassa sekam padi sebagai energi alternatif yang diaplikasikan pada kompor biomassa berupa tungku sekam. Tujuan penelitian adalah untuk mengoptimasi efisiensi tungku sekam skala industri kecil dengan menvariasikan lubang katup aliran oksigen dan massa air yang dipanaskan. Pengujian pada tungku sekam dilakukan dengan metode Water Boiling Test (WBT) dengan parameter uji: waktu pembakaran, FCR, daya masuk, daya keluar, daya yang hilang, energi radiasi, dan konduktivitas termal bagian wajan dan cerobong tungku sekam. Pengujian dilakukan terhadap 4 variasi lubang katup aliran oksigen (horizontal: 18 x 36 cm2 dan 27 x 36 cm2, vertikal: 27 x 24 cm2 dan 27 x 12 cm2) dan 3 variasi massa air yang dipanaskan (6 kg, 12 kg, 18 kg). Diperoleh efisiensi tungku sekam paling tinggi pada pemanasan 18 kg air, dan berdasarkan tiap parameter uji, kinerja tungku sekam paling optimum pada lubang katup horizontal 27 x 36 cm2 dengan rata-rata efisiensi 17,32%.

The increasing use of fossil-based fuels such as oil and natural gas causes an imbalance between energy demand and the availability of that energy. Therefore, the use of rice husk biomass as an alternative energy is applied to a biomass stove in the form of a husk stove. The aim of this research is to optimize the efficiency of a small industrial scale husk furnace by varying the oxygen flow valve holes and the mass of the heated water. The test on the husk furnace was carried out using the Water Boiling Test (WBT) method with test parameters: combustion time, FCR, input power, output power, power loss, radiant energy, and thermal conductivity of the pan and chimney of the husk furnace. Tests were carried out on 4 variations of the oxygen flow valve holes (horizontal: 18 x 36 cm2 and 27 x 36 cm2, vertical: 27 x 24 cm2 and 27 x 12 cm2) and 3 variations in the mass of heated water (6 kg, 12 kg, 18 kg). The highest efficiency of the husk furnace was obtained at heating 18 kg of water, and based on each test parameter, the performance of the husk furnace was most optimum at the horizontal valve hole 27 x 36 cm2 with an average efficiency of 17.32%.