Show simple item record

dc.contributor.advisorAriyanti, Nunik Sri
dc.contributor.advisorChikmawati, Tatik
dc.contributor.advisorRifai, Mien A
dc.contributor.authorNurmawati, Subekti
dc.date.accessioned2022-09-26T05:21:32Z
dc.date.available2022-09-26T05:21:32Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114660
dc.description.abstractMarga Monoon Miq. (famili Annonaceae, subfamili Malmeoidae, suku Miliusae) terdiri dari sekitar 70 spesies berkayu yang tersebar luas di wilayah tropis India, Cina, Asia Tenggara, dan Australia. Keanekaragaman dan status taksonomi Monoon di Malesia belum diperbaharui sejak marga ini diangkat kembali pada tahun 2012 setelah lama diperlakukan sebagai seksi dari marga Polyalthia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan data revisi taksonomi terbaru dari genus Monoon, khususnya di wilayah Malesia Barat yang mencakup Sumatera, Malay Peninsula, Borneo, dan Jawa. Pembaruan ini meliputi peninjauan ulang status taksonomi, distribusi geografi, dan analisis kesamaan spesies Monoon. Tujuan revisi adalah untuk menyediakan batasan, tata nama, peta distribusi, dan kunci identifikasi spesies. Penelitian ini telah dilakukan dari Juni 2016 hingga September 2018. Sebanyak 1050 koleksi spesimen herbarium disimpan di herbarium Bogoriense (BO), Universitas Andalas (ANDA), Wanariset (WAN), Singapura (SING), Brunei (BRUN), dan Naturalis Biodiversity Center Leiden, Belanda (L) telah diamati berdasarkan karakter morfologi. Hasil penelitian ini mengidentifikasi sebanyak 38 spesies dan dua varietas di Malesia Barat. Dua di antaranya adalah spesies baru dalam ilmu pengetahuan (M. longipetalum dan M. kalimantanense) dan dua spesies lainnya (M. spathulatum dan M. sphaerocarpum) diusulkan sebagai kombinasi baru. Data morfologi yang digunakan untuk penetapan status taksonomi didukung oleh data anatomi daun (sel epidermis, stomata, palisade parenkim, dan jaringan spons) dan data serbuk sari (bentuk, ukuran, rasio ukuran panjang polar dan ekuatorial, serta bentuk pahatan eksin). Keanekaragaman Monoon tertinggi terdapat di Kalimantan (24 spesies), diikuti oleh Semenanjung Malaya (23 spesies), Sumatera (19 spesies), dan Jawa (6 spesies). Spesies Monoon ditemukan di berbagai jenis habitat termasuk hutan primer dataran rendah bersama dengan hutan Dipterocarp, hutan rawa, hutan di sepanjang tepian sungai, area penebangan, hutan sekunder dengan kanopi yang cukup tertutup, serta area dengan kontur yang agak bergelombang. Mereka menempati berbagai substrat seperti batu pasir, batu kapur, tanah liat, dan tanah liat berpasir. Monoon umumnya tumbuh di ketinggian rendah hingga 600 m di atas permukaan laut (dpl), kecuali M. anomalum tumbuh pada ketinggian 1.250 m. Hasil analisis fenetik pada data morfologi menunjukkan bahwa spesies Monoon di Malesia Barat mengelompok menjadi tujuh kelompok dengan nilai kesamaan bervariasi dari 0,65-0,90. Kelompok ini terdiri dari M. anomalum, M. borneense, dan M. brevipedunculatum yang terpisah dari spesies lain. Di antara spesies di Malesia Barat, M. oligocarpum dan M. simiarum memiliki kesamaan morfologi tertinggi (0,90). Monoon umumnya ditemukan tumbuh liar di hutan. Berbagai kegiatan antropogenik (seperti konversi lahan, pembalakan liar) dan bencana alam (seperti tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan) dapat mengancam keberlanjutan Monoon. Penelitian dasar tentang taksonomi Monoon ini dapat menambah data tentang kekayaan spesies dan distribusi Monoon di Malesia Barat. Data tersebut penting dalam memantau dan mengembangkan strategi konservasi untuk mencegah kepunahan spesies.id
dc.language.isoenid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleTaxonomic Revision of the Genus Monoon Miq. (Annonaceae) in West Malesiaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordAnnonaceaeid
dc.subject.keywordconservationid
dc.subject.keyworddiversityid
dc.subject.keywordtaxonomyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record