Analisis Kondisi Iklim terhadap Tingkat Serangan Hama Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda) pada Tanaman Jagung di Kabupaten Bandung

Abstract

Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda) merupakan salah satu hama yang dapat menurunkan produksi tanaman jagung karena larvanya memiliki kemampuan makan yang tinggi serta imagonya merupakan penerbang yang kuat dan memiliki daya jelajah yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan hama ini salah satunya adalah faktor iklim di suatu wilayah seperti suhu udara, curah hujan, dan kelembaban relatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kondisi iklim terhadap tingkat serangan hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda) pada tanaman jagung di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan analisis kesesuaian wilayah yang diwakili dengan nilai Ecoclimatic Index (EI) yang diperoleh dari model Climex. Keluaran model tersebut menghasilkan nilai EI beragam antara 47-51 tahun 2012 hingga 2021. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang kurang sesuai selama 5 tahun sekaligus sesuai selama 5 tahun bagi pertumbuhan hama Spodoptera frugiperda. Hama ini berpotensi menjadi hama dominan yang menyerang tanaman jagung di wilayah tersebut. Curah hujan merupakan faktor iklim paling dominan yang mempengaruhi perkembangan hama, hal ini didukung dengan nilai koefisien determinasi sebesar 10.8 %. Dalam proses analisis, penelitian ini hanya mempertimbangkan faktor iklim tanpa menganalisis lebih jauh faktor lainnya.

The fall army worm, Spodoptera frugiperda (FAW) is one of the pests that can reduce corn production because its larvae have high feeding ability and the imago is a strong flier and has a high cruising range. One of the factors that influence the growth of this pest is climatic factors in an area such as air temperature, rainfall, and relative humidity. The purpose of this study was to analyze the effect of climatic conditions on the potential attack of maize army worm (Spodoptera frugiperda) in Bandung Regency. This study uses an analysis of the suitability of the region which is represented by the value of the Ecoclimatic Index (EI) obtained from the Climex model. The output of this model produce EI value ranging from 47-51 in 2012-2021. The value indicates that Bandung Regency an area that is not suitable for 5 years and the same time suitable for 5 years for the growth of FAW pests. This pest are potential to become the dominant pest that attacks maize in the area. Rainfall is the most dominant climatic factor that affects the development of pests, this is supported by coefficient determination value of 10.8 %. In the process of analysis, this study only consider climatic factors without analyzing other factors.