Show simple item record

dc.contributor.authorHutagalung, Dumaria Julia Angeline
dc.date.accessioned2010-05-04T12:22:17Z
dc.date.available2010-05-04T12:22:17Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11445
dc.description.abstractSecara umum, kondisi daya saing industri di bidang kehutanan di Indonesia termasuk industri furniture rotan telah mengalami penurunan beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dapat dipengaruhi oleh persediaan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin berkurang atau terbatas keberadaannya. Keberadaan bahan baku yang terbatas secara langsung telah mempengaruhi besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, maka dilakukan studi kasus tentang analisis biaya produksi dari furniture rotan di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk menghitung biaya produksi, harga pokok, dan tingkat break even point furniture rotan, dan laba rugi usaha furniture rotan di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat. Data primer seperti proses produksi, jenis dan sumber daya yang tersedia, jumlah pekerja dan upah pekerja, volume penjualan, tujuan pemasaran produk, kebutuhan bahan baku, dan harga jual produk dikumpulkan dengan cara pencatatan dan wawancara langsung di lapangan. Data sekunder seperti kondisi umum perusahaan, masa pakai peralatan, besar investasi, asuransi, dan biaya pemeliharaan dikumpulkan dari laporan perusahaan dan literatur. Analisis biaya produksi dilakukan di tingkat perusahaan dan pengrajin untuk dua jenis furniture rotan yaitu Bahama dan Agent. Kedua jenis produk ini merupakan produk yang paling dominan diproduksi oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan biaya produksi di tingkat pengrajin Bahama, pengrajin rangka Agent dan anyaman Agent adalah berturut-turut Rp. 70.000/set, Rp. Rp. 17.670/set, dan Rp. 24.440/set. Biaya variabel yang dikeluarkan pengrajin lebih besar jumlahnya daripada biaya biaya tetap yaitu masing-masing sebesar Rp. 36.990/set, Rp. 12.120/set, dan Rp. 21.310/set. Sementara keuntungan yang diperoleh masing-masing pengrajin sebesar Rp. 109.500/set, Rp. 36.330/set, dan Rp. 35.560/set. Sedangkan di tingkat perusahaan, biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi Bahama dan Agent masing-masing sebesar Rp. 936.780/set dan Rp. 248.750/set. Biaya produksi didominasi oleh biaya variabel karena biaya pembelian bahan bakunya cukup besar. Besarnya biaya variabel untuk produk Bahama dan Agent yaitu Rp. 616.850/set dan Rp. 238.310/set. Sementara keuntungan perusahaan per bulannya dari produk Bahama dan Agent masing-masing sebesar Rp. 71.220/set dan Rp. 105.250/set. Hal ini berarti perusahaan lebih diuntungkan dari hasil penjualan produk Agent dibandingkan Bahama. Berdasarkan analisis harga pokok yang telah dilakukan dapat diperoleh harga pokok penjualan produk Bahama dan Agent dengan asumsi persen keuntungan 10% masing-masing sebesar Rp. 1.330.140/set dan Rp. 345.370/set. Harga pokok penjualan produk Bahama lebih besar dari harga jual produknya yaitu Rp. 1.008.000 sedangkan untuk produk Agent harga jualnya lebih besar dari harga pokok yaitu Rp. 354.000. Hal ini berarti keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk produk Bahama dengan persen keuntungan 10% belum optimal. Berdasarkan hasil perhitungan analisis break even point, diketahui bahwa jumlah produk Bahama dan Agent yang harus dihasilkan perusahaan pada kondisi BEP masing-masing sebanyak 119 set/bulan dan 77 set/bulan. Sedangkan jumlah produksi perbulannya masing-masing sebanyak 210 set dan 855 set, sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan dari produksinya. Nilai ROI perusahaan adalah 12,7% atau lebih besar dari tingkat suku bunga per tahunnya (10%). Kata kunci: Analisis Biaya, Furniture Rotan, Break Even Point (BEP), Return On Investment (ROI)id
dc.titleAnalisis biaya furniture rotan : Studi kasus di Cv. Chandra Rattan Cirebon, Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record