Tingkat Ancaman Kekeringan Terhadap Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Bogor
Abstract
Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan utama di Kabupaten Bogor. Sebagian wilayah pertanaman padi memiliki risiko kekeringan tinggi. Pada tahun 2020 wilayah yang terkena kekeringan mencapai 302 ha. Diperkirakan luas wilayah dengan risiko kekeringan tinggi akan cendrung meningkat dengan terjadinya perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperkirakan sebaran areal pertanaman padi dengan risiko kekeringan tinggi dan tren perubahannya dalam periode 1992-2021. Tingkat risiko kekeringan wilayah dinilai berdasarkan lama periode defisit air. Metode yang digunakan untuk menghitung lama periode defisit adalah analisis neraca air dengan pendekatan Thornwaite Mather, sedangkan deteksi perubahan iklim dilakukan dengan analisis tren dan evaluasi dampaknya pada periode defisit air dengan teknik regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi air tanah cukup bervariasi baik antar lokasi maupun bulan. Secara umum, sekitar 62,5% wilayah pertanaman padi mengalami cekaman air sekitar dua bulan sepanjang tahun. Pada tahun El Nino, areal yang mengalami cekaman air meluas dengan lama periode defisit mencapai 6 bulan yaitu antara Mei dan Oktober. Oleh karena itu, selama tahun El Nino waktu yang ideal untuk menanam padi adalah Oktober hingga Januari. Pada tahun La-Nina, penanaman padi dapat dilakukan sepanjang tahun. Tingkat cekaman air di wilayah pertanaman padi di Kabupaten Bogor juga mengalami peningkatan sejalan dengan terjadinya tren kenaikan suhu dan penurunan hujan pada musim kemarau dalam periode 1992-2021.